Semakin berkembangnya teknologi, semakin menjamur pula citizen media. Tak bisa dipungkiri, maraknya citizen media yang lahir belakangan ini, memberikan banyak manfaat bagi blogger aktif yang memanfaatkan blog pribadi dan kemampuan menulisnya untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah.
Bayaran yang diterimapun beragam, dari menulis yang tidak dibayar namun lulus verifikasi alias terbukti tidak plagiat, Rp 10.000 untuk 3 artikel, Rp 25.000 per artikel, Rp 100.000 per artikel hingga hitungan sekian rupiah x total viewer yang mampir untuk membaca artikel yang dipublish di citizen media tersebut. Ada banyak sekali blogger yang berlomba mendaftarkan diri untuk ikut berkontribusi.
Memang, dalam hal ini, pengguna internet lebih dimudahkan dalam mendapatkan informasi teraktual dari berbagai wilayah. Sayangnya, tidak semua penulis konsisten untuk memberikan tulisan yang berkualitas dan sarat manfaat untuk dikonsumsi oleh pengguna internet. Mengapa?
Bagi penulis yang menerima bayaran dengan nominal tertentu, pastinya akan menghasilkan tulisan yang jelas, bermanfaat, dan tidak asal jadi. Biasanya tulisan mereka juga harus melalui tahap koreksi, layak atau tidak untuk dipublish.
Sebaliknya, bagi mereka yang dibayar berdasarkan jumlah viewer, khususnyayang membahas dunia entertainment, penulis akan lebih mengutamakan judul yang bombastis. Judul yang bikin geger. Judul yang jika membahas seseorang seolah orang tersebut sedang berada di ujung tanduk. Untuk apa? Semakin tinggi jumlah viewer, akan semakin tinggi pula bayaran yang akan diperoleh.
Judulnya bikin penasaran? Tentu! Sayangnya ketika diklik, pembaca disuguhkan dengan sebuah artikel yang hanya mengulas gambar postingan Instagram seorang artis. Dikembangkan dari caption yang dibuat dengan judul yang dibesar-besarkan lalu menampilkan komentar-komentar yang terdapat pada postingan. Yaelahhhhh, ini menyebalkan sekali. Sungguh!!!!
Demi pundi-pundi rupiah, seorang penulis rela menyampingkan kualitas tulisan yang dibangun dalam waktu yang lama. Berita yang tidak penting dengan judul bombastis mau tidak mau menyingkirkan rating berita baik dan sarat manfaat. Menempatkan diri sebagai pembaca, saya rasa artikel dengan judul alay ini sangat merugikan. Rugi waktu untuk baca (jika waktu yang saya gunakan untuk membaca artikel tersebut saya gunakan untuk membaca artikel lain yang benar-benar sarat manfaat akan jauh lebih baik), rugi kuota internet untuk membuka, tidak dapat info bermanfaat apapun.
Beruntungnya, tidak semua penulis dengan bayaran berdasarkan viewer melakukan hal yang sama. Masih ada yang menghasilkan tulisan yang berguna untuk pembaca meski tidak mendapatkan banyak viewer.
Sebenarnya tidak perlu melebih-lebihkan judul artikel hanya untuk menarik perhatian pembaca. Saya banyak menemukan tulisan di Kompasiana yang dishare banyak orang, dibaca sampai ratusan ribu orang, judulnya kalem dan banyak sekali informasi yang didapat.
Dan yang paling perlu kamu ketahui (jika kamu adalah salah satu penulis yang saya maksud) menulis di sini tidak dibayar. Pure untuk melatih kemampuan menulis dan berbagi manfaat melalui tulisan. Sini mampir, kita belajar bersama dari ratusan bahkan ribuan tulisan yang bisa kamu temukan di sini.
Salam