Walau berukuran sangat kecil, nyatanya nyamuk merupakan salah satu makhluk yang cukup menakutkan. Bagaimana tidak? Dengan gigitan pada kulit manusia, serangga kecil ini bisa menyebabkan beberapa penyakit, seperti DBD (Demam Berdarah Dengue), Virus Zika, Malaria dan beberapa penyakit lainnya. (Sumber: ini). Tak tanggung-tanggung, selain membuat penderita merasa tersiksa, pengobatannyapun membutuhkan biaya yang cukup banyak dan memakan waktu yang cukup lama hingga benar-benar dinyatakan pulih.
Siapa yang tidak pernah mendengar virus Zika? Awal tahun 2016, dunia digemparkan dengan munculnya Virus Zika yang sangat membahayakan bahkan mematikan. WHO bahkan sempat menyatakan Virus Zika sebagai "darurat kesehatan publik yang menjadi kekhawatiran internasional" dan dinyatakan sebagai ancaman global. (Sumber: Ini). Begitu juga dengan penyakit Malaria. Hingga tahun 2015 tercatat sebanyak 1.190 orang yang meninggal dunia akibat penyakit Malaria. (Sumber:Ini).
Beberapa waktu lalu sebelum memasuki bulan puasa, saya sempat tinggal di rumah sebuah keluarga dimana di depan rumahnya terdapat selokan dengan aliran air yang tidak lancar alias mampet. Warna dari air itupun kian hari kian terlihat hitam dan seperti mengental.
Selama beberapa minggu di sana, saya sering perhatikan, warga sekitar tidak terlalu peduli dengan kondisi selokan tersebut, bahkan mereka kerap sarapan di ruang terbuka tepat di depan selokan itu.
Kondisi selokan ini, selain sangat mengganggu pemandangan, menawarkan aroma yang sangat tidak sedap, sebenarnya juga menjadi sumber berbagai mikroorganisme jahat yang tak kasat mata, salah satu yang paling berbahaya adalah eschericia coli atau yang kerap disingkat E. Coli, si bakteri yang mampu menyebabkan diare berkepanjangan pada korbannya. Selain itu, kondisi ini juga menjadi salah satu tempat yang menjadi favorite berbagai serangga, seperti jentik yang nantinya akan bermetamorfosis menjadi seekor nyamuk -- awal datangnya berbagai penyakit.
Dalam rumah yang saya tinggali ini, ada beberapa orang anak kecil. Yang pertama berumur 11 tahun, yang kedua berumur 6 tahun dan yang terakhir berumur 7 bulan. Sudah terbayangkan bagaimana orang tua dari ketiganya harus ekstra posesif dalam melindungi keluarga. Ada tiga orang anak yang harus dijaga dari berbagai kemungkinan penyakit.
Penjagaan orang tua terhadap ketiga anaknya sudah tampak dari kondisi lingkungan rumah. Walaupun selokan yang jorok itu berada di depan pagar rumah, begitu memasuki area halaman, tamu disambut dengan tampilan halaman yang cukup bersih dan ramah untuk anak-anak.
Segala sesuatu berada tepat di tempatnya. Tempat sampah berada cukup jauh dari pintu rumah. Sebagai tempat yang menjadi salah satu sumber penyakit dan wadah bersarangnya nyamuk, peletakan tempat sampah jauh dari pintu juga merupakan salah satu satu cara untuk melindungi anak agar terhindar dari penyakit dan berbagai bahaya yang dibawa oleh nyamuk.
Proteksi yang dilakukan orang tuanya juga mulai terlihat setiap pukul 16.00 WIB, kehebohan mulai terjadi di rumah. Mamanya mulai cerewet mengingatkan anak-anak agar segera meninggalkan permainan dan masuk kembali ke rumah, mandi, dan pintu serta jendela sudah siap-siap untuk ditutup kembali.
Awalnya menurut saya ini terlalu cepat, namun ternyata ini adalah langkah lain orang tua dalam melindungi anak-anak dari serangan nyamuk, mengingat adanya selokan di depan rumah tersebut yang bisa saja mengundang rombongan nyamuk untuk masuk kapanpun mereka mau.
Walau sudah menutup pintu dan jendela rumah tepat waktu, sebagai orang tua tetap harus waspada mengingat tubuh-tubuh kecil yang berbahaya itu bisa saja masuk melalui berbagai celah rumah yang kerap tidak diperhatikan keberadaannya.