Untuk kamu yang engga pingin punya kulit belang atau kecokelatan, siapin sunblock kamu ya, karena cuaca memang cukup menyengat. Walaupun kemarin tiba di Kelagian cuacanya hujan, tapi tetap aja suhu di sana terasa sedikit panas.
Kalau kamu mau langsung berenang, sah sah saja. Atau mau jalan-jalan dulu sama gebetan atau pacar? Boleh. Tempatnya romantis sih menurutku, bikin baper. Kenapa? Dari mulai lembutnya pasir, pemandangan yang biru dan tenang, suara ombak kecil yang berkejaran serta semilir angin buatku suasana seperti itu saat berjalan berdua sama pacar sepertinya cukup. Sayangnya kemarin engga ikut. Hahaha. Itu menurutku, engga tau pendapatmu. Hehe.
Kalau aku sendiri, begitu selesai acara dengan komunitas, aku langsung memisahkan diri dan mencoba mencari spot-spot terbaik untuk swafoto. Hehehe. Begitu bosan dengan foto sendiri, aku memanggil temanku untuk kufoto. Dan yaaa, itu berlangsung hingga beberapa jam. Sebagian ada yang langsung mendudukkan dirinya dan sibuk bermain pasir, ada juga yang langsung mandi-mandi di bawah terik matahari. Mantapppp
Nah, selesai makan siang, Mas Nelayan (Sebutannya apa ya untuk si pengemudi perahunya? Nelayan bukan? Anggap saja dulu Nelayan ya. Hihih) biasanya langsung nyamperin ketua komunitas untuk memberitahu jam keberangkatan menuju spot snorkling.
Yang sudah menyewa peralatan snorkling, bisa siap-siap dengan alatnya masing-masing dan tepat pukul 14.00 kami berangkat menuju spot yang disarankan si Mas Nelayan. PAHAWANG!
Hanya perlu waktu sekitar kurang lebih 30 menit, kami tiba di spot snorkling yang dimaksud. Semua peralatan sudah dipakai sebelum tiba di lokasi. Begitu tiba di lokasi, engga ada yang mau nyemplung! Hahahaha.
Berhubung laki-laki yang ikut hanya dua orang, mau engga mau, keduanya kami paksa untuk turun lebih dahulu. Lalu disusul satu per satu wanita-wanita energik dengan jeritan-jeritan maha dahsyatnya.
Snorkling Di Pahawang!
Yayyy! Kataku juga apa? Yakini apa yang kamu mau dan percayalah cepat atau lambat itu akan terjadi. Itu sebabnya, mulailah isi kepala dan hatimu dengan berbagai hal positif yang akan terjadi suatu hari nanti.
Aku ada di sini. Di perairan Pahawang bersama dengan banyak pengunjung untuk tujuan yang sama. Kami berada di tengah laut. Berenang menyatu dengan alam menikmati keindahan yang ada di dalamnya. Yes, my dream comes true!.
Oke, cukup dengan ketakjubanku akan the power of believing. Mungkin karena baru pertama kali, pakai peralatannya jadi agak kagok. Perlu beradaptasi. Seperti, kacamata yang aku pilih, sebenarnya diawal aku sudah pilih yang pas dengan ukuran kepalaku. Entah itu karena terlalu bersemangat untuk nyelam, kok setelah mau masuk ke laut malah longgar ya? Atau karena hidung engga mancung-mancung banget? Entahlah. Yang pasti, ini juga sempet jadi trouble, air laut asin itu masuk ke dalam kacamataku dan mataku mulai perih. Akhirnya aku mendekat lagi ke perahu dan minta tolong teman yang masih di perahu untuk melap kacamata tersebut hingga kering.
Trouble kedua. Ketika sudah milih alat di Ketapang Port, kami diajari untuk bernafas melalui mulut ketika menyelam nanti. Nah, aku nyoba tuh nafas dari mulut, eh airnya malah masuk semua ke mulut! Hahaha. Belakangan aku ketahui, rupanya ujung selangnya ikut nyemplung juga ke air lautnya, ya iyalah masuk.
Trouble ketiga. Sepatu kaki katak. Saat kupakai dan aku nyoba untuk gerakin kaki di air kok malah nyangkut-nyangkut? Hmmm... benar-benar bikin engga nyaman deh. Ya itu tadi, mungkin karena engga biasa. Akhirnya sepatunya kulepas dan kutinggalkan di perahu. Toh ada life jacket yang bikin tetep ngapung, kan?