Mohon tunggu...
Efa Butar butar
Efa Butar butar Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Content Writer | https://www.anabutarbutar.com/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Masih...

23 Januari 2017   15:58 Diperbarui: 23 Januari 2017   16:16 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Debar jantung yang masih sama
Ketika pertama kali kepalamu bersandar pada pundak kecilku.
"Aku letih" Ujarmu saat itu.
Dengan ringan kepalamu bersandar melepas sepenggal letih pada tempat yang katamu menenangkan.
Aku.

Masih...
Debar jantung yang masih sama
Ketika aku duduk manis di belakangmu,
Bersama menuju tempat kesukaanku
Si biru yang tak pernah malu,
Menyatu di ujung tak tersentuh sepanjang mata menelisik mencari
Bersama dengannya yang kujadikan namaku.
Kumulus berlatar belakang biru.

Masih sama...
Tak ada yang berganti.
Apa kau mengingingkanku menggambarkannya kembali?
Masih rapi tersemat di sini.
Tempat kecil yang tak bisa disentuh jemarimu,
Namun berhasil diacak-acak oleh dirimu.

Masih...
Hati ini masih dirundung duka rindu yang tak jua menyatu
Tak jua menyatu dengan dirimu...
Debar itu masih milikmu...
Masih sama seperti dulu
Saat semua kita awali dengan senyum lugu malu-malu

Hei...
Aku rindu!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun