Mereka memanggilnya Jupe, atau lebih dikenal dengan nama Julia perez. Salah satu public figure yang tidak begitu pernah saya pedulikan bahkan sempat amat sangat tidak saya sukai dengan alasan beberapa film-film yang diperankannya terkesan terlalu seksi, dan vulgar sampai ke lagu-lagu yang dinyanyikannya, mendengarnya saja pun saya tidak mau. Alasannya? Tentu saja masih sama.
Artis yang menurut saya rame karena perjuangannya yang cukup, yaaahhh... lumayan berat untuk bisa bersama dengan seorang Gaston Castanyo dan berakhir dengan cukup menyebalkan karena perselingkuhan Gaston. Perjuangan cinta sudah begitu besar untuk mendapatkan restu orang tua, malah tidak berakhir bahagia.Â
Hingga itu terjadi, segala sesuatu tentang Julia perez masih tetap sama bagi saya. Menyebalkan dan tidak saya pedulikan.
Lagi-lagi saya percaya bahwa dalam diri seseorang akan selalu ada sisi positif dan negative. Begitupun dengan dia yang saat menonton videonya membuatku lupa bahwa dia adalah sosok yang tidak kusukai.
Sebuah video yang diunggah di You Tube pada tanggal 10 April 2016 oleh akun TRI NEWS dengan judul Julia Perez Ungkap Video Nikah - Bukti Gaston Castanyo adalah penyebabnya.
Saya tersentuh ketika helai demi helai gumpalan rambut hitam kelam itu terlepas dari mahkotanya dan dipersembahkan kepada seorang gadis kecil yang menolak untuk dikemoterapi dengan alasan pengobatan tersebut sudah membuat rambutnya habis. Gadis kecil penghidap kanker, sama seperti dirinya sendiri.
Tersentuh dengan untaian-untaian kalimat penyemangat yang meluncur indah dari bibirnya. Kanker boleh saja menggerogoti raga, tapi tidak dengan jiwa!
Sebagai seorang wanita, mendapatkan mahkota seindah itu adalah  sebuah anugerah yang diharapkan oleh banyak wanita lain di seluruh penjuru dunia. Hitam, lurus, panjang, dan terawat rapi. Rambut yang begitu indah. Sebuah anugerah dari sang Maha Pencipta yang baginya menjadi media untuk mengembalikan kembali harapan hidup seorang gadis kecil cantik bernama (entahlah) Nina atau Rina.
Kebencian dan ketidaksukaan itu rontok begitu saja. Sehebat itu kah wanita itu? Sepertinya memang begitu.Â
Bagaimana rasanya menyemangati orang lain untuk segera sembuh sementara diri sendiri tergerogoti hal sama? Tak banyak yang mampu melakukannya. Karena hal terhebat dalam hidup sesungguhnya adalah ketika kehidupanmu bermanfaat bagi orang lain.Â
Bagaimana rasanya melawan sesuatu yang tak terlihat namun menyatu dalam dirimu lalu menghabisimu perlahan?Â
Bagaimana rasanya meyakinkan diri untuk memenangkan pertarungan bahkan ketika diri kita berada dalam ketakutan?
Bagaimana rasanya melakukan berbagai aktivitas dengan rasa sakit yang luar biasa itu?
Bagaimana rasanya tertawa dengan menutupi duka yang sangat mendalam?
Dan tentang bagaimana yang lain yang sangat ingin saya ajukan padanya dan pada pasien lain yang menghidap penyakit yang sama.Â
Apapun itu jawaban beberapa bagaimana yang saya ajukan, Julia Perez, saya harap teruslah menjadi sinar bagi jiwa yang mulai meredup.Â
Terakhir, HEI WANITA HEBAT! TERIMA KASIH TELAH MENGINSPIRASI DAN TERUSLAH MENYEMANGATI!
Semoga segala kesembuhan segera menghampirimu yang meminta pada Sang Maha Pemberi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H