Mohon tunggu...
diah puspitasari
diah puspitasari Mohon Tunggu... -

optimis menjalani hidup...karena hidup adalah karunia luar biasa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sepi

6 Oktober 2011   04:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:17 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ada bingar saat aku berada di pasar, ada tawa saat aku bersama kalian dalam gurau, ada decak saat ku lihat bukit nan elok ada sorak saat kembang api meluncur ke udara. Tapi ruang hatiku hampa, sunyi, sepi, diam dan gelap. Telah ratusan bahkan ribuan kali aku nyalakan dian dan aku dendangkan kidung riang penawar sunyi dan pekat namun aku selalu kehabisan tenaga. Saat aku mulai letih....aku hanya bisa terduduk diam di sudut ruang dengan helaan nafas yang sungguh terasa berat sambil terus aku suarakan bahwa akan ada sedikit lobang kecil yang akan membiarkan sinar matahari masuk. Dan akupun kembali bangkit mencari harap itu tapi apa???Lagi-lagi semua menjadi sia-sia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun