Mohon tunggu...
eep saepul
eep saepul Mohon Tunggu... Guru - Guru_Ketua MGMP PAI SMP Kabupaten Purwakarta

Menulis adalah sarana kreatif untuk mengekspresikan ide-ide, pandangan, dan pengetahuan yang dimilikinya kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menanam Karakter Merawat Budaya Melalui Tatanen di Bale Atikan

27 November 2023   20:44 Diperbarui: 27 November 2023   20:50 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Budaya lokal memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter siswa. Di era globalisasi dan modernisasi saat ini, menjaga dan merawat budaya lokal menjadi semakin penting dalam menghadapi tantangan perkembangan yang cepat. Di Purwakarta, upaya untuk merawat budaya lokal dan menginternalisasikan karakter siswa melalui program Tatanen Dibale Atikan telah menjadi langkah yang efektif dan bermanfaat.

Program Tatanen Dibale Atikan di Purwakarta bertujuan untuk mengarahkan siswa untuk mengadopsi pola hidup sehat, permakultur, dan gaya hidup berkelanjutan. Melalui program ini, siswa diajak untuk memahami dan menghargai budaya lokal mereka, serta menerapkan nilai-nilai budaya tersebut dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Salah satu aspek utama dari program ini adalah pola hidup sehat. Siswa diajarkan tentang pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental melalui olahraga teratur, pola makan seimbang, dan menjaga keseimbangan emosional. Dengan memperhatikan pola hidup sehat ini, siswa dapat memiliki energi dan konsentrasi yang optimal untuk belajar dan menghadapi tantangan dalam kehidupan mereka.

Selain itu, program ini juga mendorong siswa untuk memahami dan menerapkan konsep permakultur. Permaktur merupakan pendekatan pertanian yang berkelanjutan, di mana manusia hidup berdampingan dengan alam dan memanfaatkan sumber daya secara bijaksana. Melalui pemahaman ini, siswa belajar tentang pentingnya menjaga keseimbangan alam, memelihara lingkungan, dan berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan planet kita.

Gaya hidup berkelanjutan juga menjadi fokus dalam program Tatanen Dibale Atikan. Siswa diajarkan tentang pentingnya penggunaan energi terbarukan, pengurangan limbah, dan penggunaan produk yang ramah lingkungan. Dengan pemahaman ini, siswa dapat mengadopsi gaya hidup yang bertanggung jawab terhadap lingkungan, serta mengurangi dampak negatif terhadap bumi kita.

Program Tatanen Dibale Atikan di Purwakarta telah memberikan dampak positif yang signifikan. Pertama, siswa menjadi lebih terhubung dengan budaya lokal mereka. Mereka mengembangkan rasa kebanggaan dan identitas diri yang kuat, serta menghargai warisan budaya yang mereka miliki. Hal ini membantu siswa membangun akar yang kuat dalam budaya mereka sendiri, sambil tetap terbuka terhadap keanekaragaman budaya di dunia yang semakin terhubung.

Kedua, program ini membantu siswa dalam pengembangan karakter yang baik. Melalui pendekatan pola hidup sehat, siswa belajar untuk menjadi disiplin, bertanggung jawab, dan memiliki kebiasaan yang baik. Mereka juga mendapatkan pemahaman tentang pentingnya menjaga lingkungan dan berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan planet. Semua ini membantu siswa tumbuh menjadi individu yang berdaya saing, bertanggung jawab, dan peduli terhadap lingkungan.

Kesimpulannya, program Tatanen Dibale Atikan di Purwakarta telah membuktikan pentingnya budaya lokal dalam pembentukan karakter siswa. Melalui pendekatan pola hidup sehat, permakultur, dan gaya hidup berkelanjutan, siswa diajak untuk menginternalisasikan nilai-nilai budaya lokal dalam kehidupan sehari-hari mereka. Program ini memiliki dampak positif yang signifikan, termasuk pengembangan rasa kebanggaan budaya, karakter yang baik, dan kesadaran lingkungan. Dengan demikian, Purwakarta menjadi contoh yang baik dalam merawat budaya lokal dan membentuk siswa yang memiliki karakter kuat serta peduli terhadap lingkungan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun