Demi mewujudkan pendidikan yang ideal banyak langkah nyata yang perlu diambil untuk memenuhi tanggung jawab dalam melaksanakan proses pendidikan.
Pada proses pendidikan secara global ada beberapa unsur yang harus dipenuhi, baik secara internal maupun secara eksternal pada lingkup menjalankan pendidikan itu sendiri.
Pertama pada proses pendidikan personal (individu) yang diawali dari penanaman nilai-nilai dari keluarga sebagai struktur terkecil dalam tatanan masyarakat yang akan menghasilkan budaya dan tradisi yang ada pada masyarakat lokal,ketika orang tua menamkan nilai-nilai yang tidak sesuai dengan moral dan etika yang benar, maka kerusakan peradaban akan datang dengan dengan cepat.
Kedua memasuki tahapan interpersonal sebagai fitrah manusia menjadi mahkluk sosial (zoon politicon) individu secara otomatis menjalani proses komunikasi dengan individu-individu lainnya baik dilingkungan keluarga dan masyarakat sekitar. Komunikasi yang efektif antar individu menghasilkan kesadaran akan hak dan kewajiban kita sebagai bagian dari masyarakat yang paham bahwa kemerdekaan kita sebagai individu dibatasi oleh kemerdekaan individu yang lain dan sikap santun,saling menghargai,peduli terhadap sosial dan lingkungan akan terbentuk.
Ketiga bagaimana memahami kekuatan bangsa,ras dan agama lain (inter-kultural) sebagai simbol keberagaman bangsa ini. Perbedaan yang ada pada bangsa ini akan menghancurkan bangsa jika jiwa nasionalis, rasa menghargai dan pemahaman terhadap keberagaman salah diaplikasikan pada bangsa yang multi-kultur,tp apabila perbedaan ini mampu dijadikan kekuatan,maka akan melahirkan nilai kebangsaan yang membentuk sikap toleransi dan demokratis antar individu sehingga pembangunan bangsa dan negara akan berjalan dan berkembang secara optimal karena saling mendukung antar individu lain yang memahami bahwa bangsa ini adalah satu.
Keempat mengenai pendidikan Global untuk mengangkat isu-isu yang melampau batas geografis antar negara,melihat sesuatu melalui mata, pikiran dan hati orang lain dan itu berarti seseorang atau sebuah kelompok harus memandang dunia dengan cara berbeda, karena mereka juga memiliki keinginan dan kebutuhan yang sama. Dalam hal ini yang harus ditekankan adalah pendidikan ekonomi, perdamain dan lingkungan. Dalam pembelajaran ekonomi yang senantiasa melihat manusia sebagai pelaku ekonomi berintegrasi antara alam dengan manusia. Manusia memerlukan pemahaman mengenai masalah lingkungan untuk membatasi eksplorasi sumber daya alam yang menjadi akibat dari peningkatan kualitas kehidupan sehari-hari bagi individu, keluarga dan rumah tangga melalui pengelolaan sumber daya mereka". Istilah kualitas hidup terkait dengan pola pemenuhan kebutuhan manusia. Kebutuhan pokok manusia terdiri atas kebutuhan akan pangan, sandang, perumahan, kesehatan, pendidikan, dan kesempatan kerja. Kecenderungan menurunnya kualitas lingkungan yang berpengaruh kepada kualitas hidup manusia, diantaranya: membuang sampah tidak pada tempatnya, meluasnya lahan kritis dan kerusakan hutan, kelangkaan air bersih, terjadi banjir dan tanah longsor, pembuangan limbah pabrik ke sungai, serta berbagai kerusakan lingkungan lainnya. Pendidikan Lingkungan bertujuan untuk mengorganisir bagaimana sebuah lingkungan hidup yang alami bekerja dan, khusunya, bagaimana manusia bisa mengatur perilaku dan ekosistem mereka dengan tujuan untuk hidup secara keberlanjutan. Pendidikan Perdamaian diartikan sebuah proses untuk mendapatkan pengetahuan dan mengembangkan sikap, keahlian dan tingkah laku untuk hidup dalam keharmonisan dengan orang lain. Menjaga hubungan mutualisme antar manusia dan manusia, manusia dan lingkungan atau alam sekitar sangat penting untuk menjaga keberlangsungan keduanya, manusia harus mampu menjaga antar sesama untuk mencegah terjadinya perang yang saling merugikan dan harus mampu mengontrol eksplorasi dan melakukan reklamasi terhadap alam agar ekosistem tetap terjaga.
Proses pendidikan global yang diawali dari personal,inter-personal,inter-kultural, dan global memberikan sentuhan kepada akal dan hati untuk membentuk watak integritas, plural, toleran, future-oriented dan mengantarkan pelajar mempunyai rasa kebangsaan dan berwawasan global untuk membentuk masyarakat beradab (civilized society).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H