Mohon tunggu...
Een Nuraeni
Een Nuraeni Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja sosial

"Orang yang tidak menulis, tidak punya sejarah"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Catatan Sekolah di Pelosok Pandeglang (Lagi)

1 Mei 2018   21:12 Diperbarui: 2 Mei 2018   14:09 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyenangkan!

Satu kata yang dapat mewakili semua perasaan yang hadir saat melakukan kegiatan sosial. Ada rasa puas dalam hati. Merasa bisa sedikit berguna dan membuat orang lain bahagia. Anak-anak, yatim, lansia dan dhuafa lainnya yang selalu sukacita menerima titipan dari donatur apapun bentuknya, entah itu sembako, peralatan sekolah ataupun bantuan untuk bedah rumah.

Meski jujur tidak bisa mengajar atau sekedar menghayer anak-anak tapi selalu menyenangkan bisa berbagi dan menemui mereka, terlebih anak-anak yang sekolah di tempat terpencil yang sulit aksesnya. Sekolah yang jarang sekali mendapat perhatian atau kunjungan pejabat dengan kondisi yang sangat memprihatinkan. 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Masalah negara ini terlalu kompleks memang, rumit. Jadi tidak ingin ikut-ikutan jadi rumit. Daripada menghabiskan energi untuk menuntut pemerintah melakukan ini dan itu, lebih baik lakukan saja sendiri yang mampu dilakukan. Walalupun hal itu kecil dan hanya mampu membantu satu dua orang, tidak apa. Terus lakukan.

Bulan April lalu, sempat melakukan penggalangan dana untuk membantu salah satu sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) di wilayah Cikeusik, pelosok Pandeglang. 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Untuk sampai ke lokasi harus berjalan kaki sejauh 3,5km. Meski jalan  lebar dan bisa dilalui mobil, namun hanya jenis kendaraan offroad atau motor  trail yang mampu melewatinya. Sepanjang jalan, lumpur dan bebatuan  licin. 


dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Kondisi fisik bangunan sekolah terlihat compang camping terutama dinding bilik bambu yang sudah mengelupas dan bolong, lantai yang tidak karuan dan kursi meja kayu banyak yang sudah tidak bisa digunakan. Kalau harus mengajukan perbaikan sekolah ke pemerintah akan memakan waktu yang lama dan belum pasti akan kapan di benahi. Sudah cape duluan nunggunya (curhat..hehe).

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokuemntasi pribadi
dokuemntasi pribadi
setelah sedikit di renovasi
setelah sedikit di renovasi
Akhirnya 2 minggu sebelum berkunjung mengadakan open donasi melalui media sosial untuk pembelin GRC, perlengkapan sekolah dan panganan/snack untuk siswanya yang berjumlah 81 orang. Subhanallah banyak yang mau membantu dan target donasi terpenuhi.

Ada yang ambil donasi untuk GRC saja sebanyak 25 lembar, ada yang donasi buku, pulpen bahan tas sekolah anak-anak. Kalau dihitung dalam jumlah uang, kebutuhan untuk setiap kali baksos ke sekolah mungkin bisa lebih dari 10 juta. Tapi semua terasa mudah dan ringan karena banyak orang yang mau membantu.

Semoga sedikit kepedulian dari kita bisa membantu adik-adik untuk tetap semangat sekolah.

Walau ada saja rintangan dan godaannya untuk berhanti melakukan  kebaikan, semoga selalu Allah kuatkan niat baik dalam hati kita semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun