Mohon tunggu...
Een Nuraeni
Een Nuraeni Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja sosial

"Orang yang tidak menulis, tidak punya sejarah"

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Menanti dalam Taat

9 Maret 2014   17:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:07 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Acara dengan jumlah jomblo terbanyak, sempat baru “ngeh” saat salah satu pembicara seminar jodoh impian mengatakannnya di panggung. Benar juga! Ini adalah acara yang dihadiri jomlowan dan jomblowati hingga 1000 lebih (Hahaha… Insya Allah jomblo mulia yang berkomitmen terus menjomblo sampai sertifikat halal dari KUA terbit). Kalian boleh beranggapan kami adalah manluk-mahluk tuhan yang ingin menepis kegalauan dan mencari pencerahan atas kegalauan mengenai jodoh. Tak apa, Jodoh juga ada ilmunya, semua ada ilmunya dan tidak ada salahnya kita belajar mengenai hal yag satu ini dari orang-orang soleh yang memiliki ilmunya.

Soal jodoh, memang tidak dapat dianggap enteng (berat amat). Bukan berarti juga bahwa jodoh adalah sesuatu yang rumit dan menjlimet. Ini tergantung bagaimana presepsi kita tentang jodoh seperti apa, ada yang sangat-sangat semangat mengejar jodoh, namun ia tak kunjung datang hingga menimbulkan depresi dan kegalauan dalam jiwa. Ada juga yang tenang saja soal jodoh, santai, selow namun begitu mudah jodohnya menghampiri. Subhanallah. Maha besar Alllah atas kuasaNya.

Disini aku belajar untuk ikhlas, dan mengikhlaskan semua urusan jodoh pada Allah dan belajar mengerti arti kata tauhid yang sesungguhnya sebagai hamba yang taat dan beriman dalam menghadapi persoalan jodoh. Tauhid adalah kunci untuk menepis kegalauan dan keresahan di jiwa mengenai jodoh atau hal apapun dalam hidup. Kita harus Yakin akan janji Allah bahwa hidup, mati, rezeki, jodoh sudah di atur oleh Allah dan bahkan telah tertulis di Lauhul mahfudz. Jadi kenapa kita masih sering masih resah, galau? Keyakinan, iman dimanakah ia? Apa kita tak percaya dengan janjiNya? Naudzubillah… bersabarlah, kita hanya menunggu pada waktu yang sudah di atur olehNya. Pada suatu waktu yang terbaik menurut Allah, bahwasanya kau sudah pantas untuk dirinya, dan dia sudah pantas menjadi imam untukmu. Kita harus mengikhlaskan kepada Allah sang pencipta untuk mengatur urusan jodoh kita, cukuplah kita berikhtiar terus memperbaiki diri dihadapanNya dan berdoa memohon yang terbaik dariNya. Tidak perlu banyak tebar pesona (katanya ikhtiar, tapi kadang berpotensi menimbulkan dosa), dengan memperbaiki diri terus menerus, pesona dan aura kita akan menyebar dengan sendirinya.

Tidak perlu sering menggalau bertanya “Dimana kamu? Siapa kamu?”, tapi seringlah bertanya pada diri sendiri “Siapa aku? Sudah pantaskah aku?” karena jodoh adalah cerminan diri sendiri, fokuslah untuk memantaskan diri dihadapanNya. Allah paling tahu, kamu dan dia siapnya kapan untuk bertemu, kapan siap menyatu dalam ikatan suci.

Memantaskan diri dengan terus mencintai Nya dan mencari keridhaanNya, bukan mencintai mahluknya karena cinta pada manusia berpotensi besar membuat kecewa, dengan mencintaiNya maka ia cinta manusia akan menghapiri dengan sendiriNya. Memantaskan diri untuk mendapat yang terbaik, untuk pantas dengan orang terbaik, untuk pantas mendapat jodoh terbaik jalan satu-satunya adalah terus meningkatkan kapasitas diri, kapasitas kecintaan dan keimanan pada Allah. Harus menjadi wanita solehah agar pantas mendapatkan laki-laki yang soleh.

“Bukan soal mencintai hambanya, tapi mencintai Nya hingga dia akan memberikan yang pantas mencintaimu”

Selain itu, kebanyak dari kita mengukur kesiapan hanya dari keinginan tanpa memikirkan persiapan jangka panjang dari keinginan tersebut. Pernah berpikir ingin menikah tapi belum terpikir bagaimana setelah menikah, benar-benar siapkah menghadapai kehidupan setelah pernikahan? Karena itulah, kenapa kita harus yakin bahwa Allah benar-benar tahu “kita siapnya kapan”. Sebaiknya mempperbanyak ilmu agama agar benar-benar siap menikah dan menjalani kehidupan pernikahan. Kalau Allah tau kamu sudah siap, sudah pantas maka insya Allah akan segera diberikan yang terbaik.

Ingat-ingat: Jodoh yang baik adalah yang dijemput dengan jalan yang baik, dan dia adalah cerminan diri sendiri. Terus memperbaiki diri hingga pantas, bersabarlah menungga hingga pantas dan jangan lupa meluruskan niat. Selow aja, Yakin sama Allah jodoh ga bakal ketuker.
Just share! ^_^
Oleh-oleh seminar jodoh impian.
Kenapa harus malu ikut acara seperti ini? Acara seperti ini tidak menambah galau, tapi menambah keimanan pada Allah. Mari semangat terus belajar!! Agar tidak salah melangkah diluar koridorNya.

Menanti dalam ketaatan
Kiikhlaskan semua harapan
Kupantaskan diriku, dihadapanNya
Kuarungi semua halangku
Dalam doa hati mengadu
Kuyakin tuhan berikan yang terindah

Kuyakin namamu ada dalam masa depanku
Menguji kesabaranku, melangkah, menunggu
Kau mungkin rahasia
Kunanti dalam ketaatan
Kupantaskan diriku, dihadapNya

(lagu kang abay campur teh pepew)

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun