Pendidikan Guru Penggerak sekarang sudah memasuki angkatan kesembilan yang sedang berproses. Untuk Kabupaten Bengkulu Utara Pendidika Program Guru Penggerak sudah selesai 3 angkatan yaitu angkatan 5 sebanyak 25, angkatan 7 sebanyak 50 dan angkatan 8 berjumlah 14. Dengan demikian Bengkulu Utara siap menyongsong transfprmasi pembelajaran yang berpihak pada anak. Guru Penggerak diharapkan menjadi katalis perubahan pendidikan tempat mereka bertugas khususnya dengan cara: Membentuk, menggerakkan komunitas belajar untuk rekan guru di sekolahnya. berbagi praktik baik bagi rekan guru lain, pengembangan pembelajaran di sekolah,peningkatan kepemimpinan murid di sekolah Membuka ruang diskusi positif dan ruang kolaborasi antar guru dalam dan luar sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, pemimpin pembelajaran yang mendorong well-being ekosistem pendidikan di sekolah.
Rekan Guru Penggerak dalam proses Pendidikan mempelajari dan menelaah modul 1 sebanyak 4, modul 2 sebanyak 3 dan modul 3 ada 3. Modul 1.1. membahas lebih mendalam, dan mendemonstrasikan konsep pemikiran-pemikiran filosofis Ki Hadjar Dewantara dan relevansinya dengan penerapan pendidikan abad ke-21 pada konteks lokal (nilai-nilai luhur sosial-budaya). Modul 1,2. Berisi nilai dan Peran Guru Penggerak,modul 1.3 membahas isi Guru Penggerak, sedangkan modul.1.4. membahas Budaya Positif. Jadi ada 4 modul, setiapa awal adan akhir modul ada pre tes dan posv tes, untuk mengukur ketercapaian penguasaan modul yang akan dan telah dipelajari. Selanjutnya mempelajari modul 2.1.Pembelajaran untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid, modul 2.2.Pembelajaran Sosial dan Emosional dan ada pembelajaran berdiferensiasi. Sedangkan modul 2.3.Coaching untuk Supervisi Akademik. Pada modul 3.1.Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemimpin, Modul3.2.Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya, modul 3.3.Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid.
Selama mengikuti Pendidikan Guru Penggerak selama 6 bulan, rekan Calon Guru Penggerak dibersamai oleh Pengajar Praktik secara tatap maya melalui Pendampingan individu sebanyak 6 kali dan lokakarya sebanyak 8 kali. Fasilitator dan instruktur membersamai rekan Guru Penggerak melalui tatap maya. Dalam kegiatan tatap maya bersama fasilitator dan instruktur rekan Calon Guru Peenggerak . Alur MERDEKA yang digunakan pembelajarn yaitu Mulai dari diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, Koneksi Antar Materi dan Aksi Nyata.
Dengan mepelajari modul dengan pola Pembelajaran Orang Dewasa (POD) mengali pengalaman potensi rekan Guru Penggerak untuk dikolaborasikan dengan pembelajarn yang berjalan.
Kegiatan Pendidikan Guru Penggerak diakhiri dengan panen hasil belajar pada lokakarya 7. Rekan Calon Guru Penggerak memerkan hasil karya selam mengikuti pendidikan, berupa vidio, sile, baner, karya tangan,dan lainnya yang bisa diimplementasikan pada pembelajaran di kelas.
Setelah kami PP dan Fasilitator rakor kelulusan maka, pengumuman muncul di SIM PKB masing-masing Calon Guru Penggerak. Setelah lulus dinyatakan sebagai Guru Penggerak. Disinilah rekan Guru Penggerak melaksanakan praktik aksi nyata pembelajarn yang berpihak pada anak dengan paradigma baru pembelajaran. Keberlanjutan sebagi Guru Penggerk adanya kesempatan mengikuti uji kompetensi yang ada di SIM PKB, dan setelah lulus mengikuti uji kompetensi rekan Guru Penggerak mempunyai kesempatan menjadi kepala sekolah atau pengawas. Guru Penggerak angkatan 7 Bengkulu Utara ada yang sudah diangkat sebagai kepala sekolah ada pula sebagi pengawas sekolah. Maka dengan demikian semakin besar kesempatan untuk berbagi praktik baik dalam transformasi pembelajaran yang berpihak pada anak.
Penulis EDY SUSILO Â PP angkatan 5 pada PGP 7 dan Fasilitator Angkatan 16
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI