[caption caption="Ilustrasi Biometric , www.lockheedmartin.com"][/caption]
Pada artikel kali ini saya akan mencoba mengulas penggunaan “Bio Metric “ dalam kaitannya dengan keamanan fisik ( infrastruktur) data center.
Sebelumnya perlu di ketahui bahwa pada dasarnya untuk alasan keamanan ada beberapa tipikal autentifikasi yang dipakai :
- Something you know (biasanya password atau pin) ·
- Something you have (tokens , missal smart card),
- Something you are (biometric , wajah, jari, retina )
Umumnya ketiganya seringkali dipakai secara bersamaan, fungsinya adalah untuk menambah level keamanan supaya tidak gampang di tembus secara fisik. Mengamankan infrastructure adalah bagian untuk mempertahankan perimeter yang kita miliki ( data center, gedung, dll) dari serangan yang bersifat penetrasi fisik.
Yang namanya Bio Metric menurut kaidah Informasi Technology adalah pengukuran dan analisa dari sidik jari manusia, iris mata, retina, suara, wajah ataupun tangan. Dari hasil pengukuran langsung tersebut kemudian akan dibandingkan dengan data yang sudah ada, kegunaanya tentu saja adalah untuk autentifikasi perorangan.
Jenis Jenis Biometric Device
Ada banyak sekali mesin Biometric yang kita kenal luas sekarang ini antara lain :
- Fingerprint
- Hand Geometry
- Facial Geometry
- Voice Recognition
- Iris Scanning
- Retina Scanning
- Ear Scanning
Apapun jenisnya, proses konsepnya tetap sama menggunakan 2 (dua) macam process didalam mesin BioMetric , yaitu bagian pertama menangani “enrollment process “ , bagian lain menangani “verification process “. Mari kita lihat proses pertama yaitu “enrollment process “
Bagian kedua adalah verification process,
Lalu apa sajakah error yang bisa terjadi dalam penggunaan BioMetric, ? ada 3 ( tiga) macam error yaitu
FMR ( False Match Rate) ini di akibatkan oleh Device yang memperbolehkan user yang tidak valid dianggap sebagai valid sehingga bisa masuk.