Mohon tunggu...
Edy Susanto
Edy Susanto Mohon Tunggu... Konsultan - IT consultant, writer, citizen journalist, photographer

Seorang ahli keamanan siber yang tidak hanya jago melawan ancaman digital, tetapi juga piawai menjinakkan teknologi blockchain dan membuat data menari-nari dalam visualisasi yang memukau. Sebagai trainer yang penuh semangat, ia mengubah materi yang rumit menjadi sesi belajar yang seru dan mudah dipahami. Di luar dunia teknologi, ia adalah pecinta kucing yang setia, selalu siap mengabadikan momen-momen menggemaskan mereka dalam jepretan fotografi yang artistik. Tak hanya itu, ia juga gemar menulis, mengolah kata demi kata hingga menjadi cerita yang menghibur dan menggugah.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Mencermati Perang Siber Rusia-Ukraina

17 Januari 2023   00:18 Diperbarui: 17 Januari 2023   00:33 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perang Rusia- Ukraina sepertinya belum juga berakhir. Yang namanya perang pasti akan mengerahkan daya upaya agar bisa menang, perang ini juga melebar ke dunia keamanan siber. Banyak yang kemudian yang bisa kita amati terkait dengan perang ini terutama dalam perspektif siber.

Menurut saya dalam perang teknologi modern beberapa serangan siber yang paling baik bisa misalnya digunakan dalam kombinasi dengan peperangan teknologi digital semacam serangan siber secara langsung ke sistem yang dimiliki lawan,  kampanye disinformasi untuk mendapatkan dukungan dunia internasional , serangan antisatelit, dan amunisi berpemandu presisi. 

Tujuannya adalah untuk menurunkan keunggulan informasi dan aset tidak berwujud (seperti data), komunikasi, aset intelijen, dan sistem senjata supaya mendapatkan keunggulan operasional. 

Tindakan yang paling merusak akan menggabungkan amunisi yang dipandu dengan presisi dan serangan siber untuk menonaktifkan atau menghancurkan target kritis. Yang tak kalah penting adalah serangan siber juga dapat menargetkan sasaran politik dengan mengganggu keuangan, energi, transportasi, dan layanan pemerintah lawan .

Didalam perang ini kita bisa melihat bahwa sebenarnya ada "bayangan" perang siber antara Rusia dan Amerika. Dan saya secara pribadi beropini dengan kemungkinan bahwa dua negara tersebut sama sama kuat atau bisa juga sama sama lemah pada titik implementasinya karena perang juga tidak kunjung selesai, bisa dikatakan berimbang.

Idealnya menurut saya pada tingkat taktis, serangan siber memberikan keuntungan jika digabungkan dengan senjata lain, termasuk sistem pengiriman konvensional, amunisi berpemandu presisi, kendaraan udara tak berawak (drone)  dan perang elektronik. 

Kombinasi ini dapat melumpuhkan jaringan komando dan sistem senjata canggih serta berkontribusi pada gesekan kekuatan lawan. 

Namun, ketika digunakan secara ad hoc, atau ketika tidak terkoordinasi dengan aksi udara dan darat, serangan siber terbukti kurang bermanfaat (kecuali di film film ), hehehhe. 

Justru yang kita lihat adalah serangan siber kedua belah pihak (meskipun sangat berharga untuk spionase dan kejahatan),  mereka jauh dari menentukan hasil dalam konflik perang ini.

Tes keefektifan dari serangan siber terletak pada hasil, diukur dari tingkat kerusakan dan apakah sebuah operasi siber bisa memaksa lawan untuk mengubah rencana serangan militer mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun