Rusia sendiri sepertinya mengalami banyak masalah terkait dengan masalah komunikasi, seperti yang diberitakan bahwa sejumlah perwira militer Rusia terbunuh dalam perang karena penggunaan handphone dimana pihak lawan bisa memanfaatkan geo location untuk menyerang mereka.Â
Ironis sebenarnya jika selama ini kita melihat  "kecanggihan" teknologi Rusia tapi bisa kebobolan karena hal hal "sepele". Ini menunjukkan bahwa ada garis komando yang mungkin saja tidak dipatuhi pada operasi militer mereka. Kemungkinan kedua adalah adanya kerentanan di sistem atau perangkat mereka sehingga posisi mereka dapat diketahui lawan.
Dalam  perang siber ini ada beberapa serangan Rusia yang tercatat misalnya adalah serangan DDOS secara masif oleh hacker Rusia ke Ukraina misalnya dari kelompok Killnet.Â
Killnet mengklaim telah menghentikan satelit layanan Starlink nya Elon Musk dengan DDOS, Â penyebaran " IssacWiper" dan "Hermetic" malware, serangan phising, serangan "Whisper Gate" ransomware, serangan ke satelit Viasat dan masih banyak lagi. Uniknya yang melakukan serangan ini tidak semua hacker Rusia, ada beberapa kelompok hacker lain yang mendukung mereka misalnya dari China dan Brazil .
Namun meskipun dengan berbagai macam serangan siber, Ukraina saat ini tampaknya masih bisa bertahan, dan tampaknya ini memang ada juga bantuan dari negara lain pendukungnya. Salah satu elemen terpenting dari pertahanan Ukraina sepertinya adalah persiapan dan penguatan dari semua kekuatan dalam negeri mereka dan tentu saja bantuan dari aktor siber negara lain.Â
Beberapa pakar keamanan siber beropini bahwa kekuatan Ukaina terletak pada reaksi cepat untuk meniadakan serangan, memonitor jaringan kritis dan mendeteksi sejak dini serangan yang muncul.Â
Tampaknya badan badan Ukraina memainkan peran utama dalam pertahanan. Ukraina memiliki jaringan mitra (baik pemerintah maupun perusahaan) yang mampu memberikan pelatihan dan bantuan, termasuk pemantauan jarak jauh dan mitigasi, sebelum dan sesudah serangan  dimulai.Â
Artinya  ada perpaduan antara kelompok nasional dan asing, pemerintah dan swasta, ini yang  memberi Ukraina keuntungan dalam pemantauan dan reaksi cepat untuk memblokir serangan dan memperbaiki atau menghilangkan kerentanan yang ada.
Ukraina juga dilaporkan melakukan migrasi data data penting dan sensitif keluar batas negara mereka, sehingga ini meminimalkan kehilangan data dan informasi yang mereka miliki.Â
Konsep cloud computing dan remote computing diaplikasikan pada tataran ini sehingga Rusia juga akan berpikir beberapa kali sebelum meluncurkan serangan dimana infrastruktur dan sistem ini diletakkan.
Lalu apa yang bisa kita pelajaran yang bisa petik dari perang siber Rusia - Ukraina ini ?Â