Mohon tunggu...
Edy Susanto
Edy Susanto Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang Penulis dan Jurnalis

Seorang yang senang mengamati lingkungan sekitar dan sesekali pengamatan itu ditulis dan dituangkan dalam bentuk tulisan sederhana.Masih terus belajar dan ingin tetap banyak belajar.Untuk terus dan tetap memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

GENERASI ALLAY VS GENERASI RABBANI

13 Maret 2011   12:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:49 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dunia sudah semakin tua dan akan menuju titik nadirnya.Walau tidak ada seorangpun yang mengetahui kapan terjadinya kapan dunia tutup usia (kiamat).Tapi dari berbagai disiplin ilmu yang ada seperti antropologi,astrologi,sejarah sampai dengan literatur agama.Disebut bahwa dunia yang kita ada saat ini sekarang adalah sudah sampai masa-masa terakhirnya.Dengan demikian akan ada banyak kejadian dan peristiwa yang mengiringi kehidupan di akhir zaman ini.Begitu juga dengan adanya fenomena generasi allay yang menjadi ciri khas zaman ini.

Generasi allay ada yang menyebut dengan sebutan generasi anak lebay (lebih).Mereka disebut generasi lebih,karena sering berlebih dalam banyak hal seperti sikap,prilaku,gaya hidup,etika,norma dan tingkah laku.Mereka mempunyai prinsip ingin berbeda dengan orang kebanyakan.Sebenarnya tidak salh dengan prinsip ini,asalkan berbeda untuk dan dalam koridor kebaikan serta tidak menyalahi aturan dan norma yang berlaku di masyarakat.Tapi karena generasi ini secara usia masih sangat muda bahkan banyak yang belia.Yang secara psikologis masih labil dan perlu bimbingan serta arahan dari yang lebih tua.Maka bisa dipastikan mereka yang kurang mendapat perhatihan dan pendidikan yang baik akan menjadi manusia yang masa bodoh,cuek,dan menyalahi norma sosial dan agama.Bagi mereka yang penting mereka senang dan happy menjalani hidup ini,tidak peduli itu salah dan melanggar agama.

Di tengah keperihatinan kita terhadap anak-anak generasi allay ini,ternyata masih banyak juga anak muda yang tetap berpegang teguh terhadap komitmen agama dan mempertahankan nilai moral yang baik.Mereka bukan generasi yang ikut-ikutan dan tak tahu arah.Walau dunia sermakin terbalik dan serba permisif.Bahkan budaya hedonis (serba boleh) sudah menjalar dimana-mana,tapi generasi ini tidak ikut arus dan tetap komit terhadap keyakinan agama yang diyakininya.Sungguh tidak mudah menjalani kehidupan yang baik ditengah banyak kerusakan yang ada.Untuk itulah generasi ini disebut generasi rabbani , generasi yang kembali kepada rabbnya (tuhan-Nya).

Generasi Rabbani merupakan tipikal generasi terbaik yang ada di zaman sekarang.Mereka menjalankan kewajiban agama bukan hanya karena paksaan dan bukan karena rutinitas biasa.Kalau generasi allay memiliki prinsip diri,mereka juga memiliki prinsip hidup.Mereka mencintai agama dan tuhan-Nya seperti mereka mencintai dirinya sendiri.Sungguh potret keindahan sebuah generasi yang menjadi teladan.Bukan hanya pada praktek keagamaan mereka melakukan kebaikan.Tapi akhlak dan sikap mereka patut diacungi jempol.Mereka adalah anak-anak muda yang sopan terhadap sesaama,hormat pada yang lebih tua,menyayangi yang lebih muda,disiplin,kerja keras,cerdas dan senang membantu yang membutuhkan.Rasanya banyak orang tua yang menginginkan anak-anaknya adalah masuk dalam barisan generasi ini.

Selanjutnya bagaimana sikap kita untuk menyikapi adanya dua perbedaan dari generasi anak-anak kita saat ini.Untuk remaja yang mengikuti gaya dan sikap layaknya anak allay,maka kita sebagai pendidik dan selaku orang tua bersikaplah mengayomi dan mendidik.Karena biar bagaimanapun mereka juga anak-anak kita sendiri yang butuh arahan dan bimbingan.Kalau hari ini mereka salah jalan dan tersesat,maka tugas kitalah yang memberitahu dan mengarahkan kembali ke dalam fitrahnya (kebaikan).Sehingga mereka mengerti dan menyadari apa yang menyadi kekeliruannya selama ini.Pada akhirnya anak-anak kita seperti yang kita harapkan.Sedangkan untuk remaja generasi rabbani tugas kita sedikit lebih ringan.Orangtua dan pendidik hanya memberi arahan dan bimbingan dalam rangka konsistensi mereka pelaksanaan ibadah agama dan kegiatan kebaikan yang lain.Karena biar bagaimanapun manusia tidak selamanya terpelihara dalam kebaikan.

Maka bila ada potensi kebaikan yang ada pada diri kita maka dirawatlah karena itu merupakan anugrah yang harus senantiasa dirawat,agar menjadi buah kebajikan yang bermanfaat untuk orang lain.Semoga kita semua menjadi orang-orang tua yang selalu terpelihara dalam mendidik,mengajar dan mengarahan anak-anak kita sesuai dengan tuntunan agama dan selaras dengan norma sosial yang ada.

Semoga…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun