Mohon tunggu...
Edy Susanto
Edy Susanto Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang Penulis dan Jurnalis

Seorang yang senang mengamati lingkungan sekitar dan sesekali pengamatan itu ditulis dan dituangkan dalam bentuk tulisan sederhana.Masih terus belajar dan ingin tetap banyak belajar.Untuk terus dan tetap memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Saat bagi raport , maka saatnya guru panen hadiah

24 Juni 2011   18:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:12 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entah dari mana sejarahnya dan kapan pertama kali dimulainya orang Indonesia punya kebiasaan memberikan sesuatu hadiah baik berupa barang atau uang untuk guru-guru di sekolah setiap kenaikan kelas.Walau tidak semua sekolah punya tradisi yang sama seperti ini,tapi di banyak sekolah kebiasan unik ini dilakukan oleh para orang tua murid yang hendak mengambil raport atau nilai hasil belajar putra/putrinya di setiap kenaikan kelas.Rasanya kebiasaan ini tidak ada yang memerintahkan dan menyuruh apalagi mengomandoi  untuk memberikan hadiah kepada guru atau biasanya adalah wali kelas dimana anak-anak mereka mendapat perwaliannya.

Ini hampir terjadi di semua tingkatan dari TK sampai SMA,hampir  semua orang tua murid pasti sedikit atau banyak ada sesuatu  yang akan diberikan kepada guru-guru yang mengajar anak-anak mereka.Bicara besarnya hadiah dan ragam hadiah yang diberikan ini bisa bervariasi di tiap tempat dan level pendidikan.

Berdasarkan survei kecil-kecilan yang dilakukan ,hal ini bisa diklasifikasikan sebagai berikut  :

- Untuk jenis hadiah yang diberikan yang paling banyak diberikan orang tua murid adalah : Uang tunai, tas ,barang-barang kebutuhan rumah tangga dan elektronik selanjutnya barang-barang lainnya.

-Untuk besaran hadiahnya : kalau dapat uang, maka satu orang guru wali kelas yang memiliki murid dalam satu kelas sebanyak 30  s/d 40 murid, maka asumsinya guru tersebut bisa dapat hadiah sebanyak ratusan ribu sampai beberapa juta rupiah ,sedangkan kalau dapat hadiah berupa barang maka jenis barangnya adalah : tas wanita,sepatu,kipas angin,magic jar,blander,dan peralatan  rumah tangga lainnya

-Untuk tingkatan guru yang paling banyak dapat hadiah biasanya yang paling besar adalah wali kelas selanjutnya guru-guru mata pelajaran dan terakhir kepala sekolah.Walau  juga mendapat bagian "hadiah akhir tahun" namun banyak juga kepala sekolah yang sudah mapan dan sejahtera hidupnya

-Untuk tingkatan sekolah maka yang paling banyak menerima dan besar hadiahnya adalah  guru-guru yang mengajar di sekolah-sekolah swasta yang elit dan bonafit serta ternama maka hadiahnya paling banyak diterima, selanjutnya guru-guru di sekolah negri selanjutnya guru-guru di sekolah swasta yang biasa-biasa saja tidak tergolong sekolah swasta mahal dan elit

-Untuk tingkatan level pendidikan maka guru di SD adalah yang paling besar terima hadiah, selanjutnya guru TK dilanjutkan guru-guru di SMP dan terakhir guru-guru yang mengajar di tingkatan SMA dan sederajat.

-Untuk guru SD maka yang paling besar dari semuanya adalah guru SD yang mengajar di kelas 1,2 dan 3 saja yang paling banyak terima hadiah, selanjutnya guru-guru kelas 4,5 dan 6 tetap juga dapat banyak hadiah,namun tidak sebanyak guru-guru yang mengajar di kelas 1 dan 2 .

Begitulah fenomena unik dan menarik setiap tahunya di tiap sekolah ketika kenaikan kelas berlangsung.Bahkan ada cerita salah seorang kerabat kami yang juga seorang guru di SD kelas 1 yang setiap tahunnya saat bagi raport ketika pulang dari sekolah terpaksa harus naik taksi atau sewa bajaj untuk membawa semua hadiah-hadiah yang diterima pada hari itu.Mungkin saking banyaknya sampai tidak bisa dibawa seorang diri..

Benar-benar rezeki dadakan setiap tahun bagi para guru..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun