Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Masih Ada Cahaya Rahmatan Lil Alamin dari Istiqlal

27 Juni 2016   20:14 Diperbarui: 28 Juni 2016   04:31 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang ayah tengah membaca Al Quran di pelataran masjid Istiqlal

Istiqlal sekarang berubah bukan sekedar sebagai masjid negara, tetapi selama Ramadan ini telah menjadi “kampung santri” dan menggemakan pesan Islam yang rahmatan lil alamin.

Pasalnya, hampir di setiap sudut dan ruang pelataran masjid yang dibangun dengan dukungan arsitek F Silaban (1961) itu dipenuhi kalangan remaja, orang tua yang tak henti-hentinya melantunkan bacaan ayat-ayat Al Quran.

Para santri mengantri masuk masjid dengan didampingi orang tua
Para santri mengantri masuk masjid dengan didampingi orang tua
Para remaja usai ikut pesantren kilat tengah ngobrol dengan sesama
Para remaja usai ikut pesantren kilat tengah ngobrol dengan sesama
Banyak orang tua yang mengantarkan putra-putrinya ikut dalam pesantren kilat memanfaatkan waktu dengan beribadah, berdiskusi tentang berbagai hal yang bertalian dengan bidang aqidah, tauhid dan memperdalam pemahaman tuntunan dalam menjalankan ibadah puasa.

Bukan hanya itu, terlihat para pengunjung dari berbagai negara Muslim yang membawa anak-anaknya ke masjid terbesar di Asia Tenggara ini, juga mengajari cara melaksanakan shalat, belajar membaca Al Quran dan berbagai hal lainnya.

Tidak kalah menarik, orang tua yang merasa lelah lantaran semalam melakukan I’tikaf tertidur di atas karpet empuk masjid tersebut. Sementara di beberapa tempat, di pelataran lantai dua, sejumlah anak-anak usia belasan tahun bermain sambil melantunkan bacaan salawat Nabi Muhammad SAW.

Pemandangan lain pun terlihat, seorang tua yang merasa lelah dibantu tukang pijit. Orang tua yang berasal dari luar ibukota itu dipijit-pijit kepalanya untuk sekedar memulihkan kondisi fisiknya yang menurun karena semalam kurang tidur.  Di masjid ini pun tersedia takjil berbuka puasa bersama.

Lelah dan tertidur, tetap pada suasana puasa
Lelah dan tertidur, tetap pada suasana puasa
Warga asing pun aktif dalam kegiatan ramadan di sini
Warga asing pun aktif dalam kegiatan ramadan di sini
Wudhu salah satu syarat penting dalam menjaga kesucian di masjid ini
Wudhu salah satu syarat penting dalam menjaga kesucian di masjid ini
Di halaman luar masjid, beberapa bus mengangkut anak-anak masuk ke tempat parkir Masjid Istiqlal. Setelah turun, anak-anak itu berlarian dan antre di depan pintu masuk masjid. Mereka terlihat seolah tak sabar untuk melihat kondisi dalam masjid. Anak-anak ini kebanyakan berasal dari luar kota Jakarta.

Manajemen Masjid Istiqlal, memang selama Ramadan menggelar berbagai kegiatan. Salah satunya pesantren kilat bagi anak-anak remaja. Tujuannya,  untuk mendekatkan para remaja kepada masjid. Kegiatan itu tentu saja sangat penting jika melihat tantangan remaja dewasa ini yang semakin kompleks. Mereka dihadapkan dengan era informasi begitu masif.

Selain itu, tujuannya agar para remaja terbiasa dekat dengan masjid, membiasakan shalat berjamaah lima waktu di masjid. Yang penting adalah pembinaan karakter dan pengembangan mental positif agar menjadi remaja yang shalih shalihah dan kreatif.

Panitia zakat siap memberi pelayanan di masjid ini
Panitia zakat siap memberi pelayanan di masjid ini
Tukang pijit kepala, untuk mengembalikan kesegaran
Tukang pijit kepala, untuk mengembalikan kesegaran
Kegiatan pesantren kilat diisi oleh para ulama diantaranya Akbar Zainuddin, Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid (BP2M) Istiqlal Muhammad Dr. DB KH Muzamil Basyuni, Drs. H. Shahib Thahar, dan lain-lain. Dalam pesantren kilat tersebut juga digelar lomba-lomba, pemateri yang dipaparkan antara lain sukses dengan Prinsip Man Jadda Wajada, Menjadi Remaja yang Kreatif, dan Menjadi Remaja yang Mencintai Al-Quran agar iman semakin kuat.

Selama Ramadan ini wajah masjid Istiqlal memang berubah dengan kegiatan positif. Kini tidak sekadar menjalankan fungsi masjid sebagai tempat ritual seperti shalat semata. Fungsinya sudah menjangkau bidang lebih luas, antara lain dengan dukungan para ulama ikut memberi pencerahan kepada umat dan mengajak generasi muda untuk menghayati Islam sebagai pembawa rahmat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun