Istiqlal sekarang berubah bukan sekedar sebagai masjid negara, tetapi selama Ramadan ini telah menjadi “kampung santri” dan menggemakan pesan Islam yang rahmatan lil alamin.
Pasalnya, hampir di setiap sudut dan ruang pelataran masjid yang dibangun dengan dukungan arsitek F Silaban (1961) itu dipenuhi kalangan remaja, orang tua yang tak henti-hentinya melantunkan bacaan ayat-ayat Al Quran.
![Para santri mengantri masuk masjid dengan didampingi orang tua](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/06/28/img-1056-jpg-57719b0ab37a61f60dbc7132.jpg?t=o&v=770)
![Para remaja usai ikut pesantren kilat tengah ngobrol dengan sesama](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/06/27/img-1057-jpg-577124aeb37a615a0a8f76e2.jpg?t=o&v=770)
Bukan hanya itu, terlihat para pengunjung dari berbagai negara Muslim yang membawa anak-anaknya ke masjid terbesar di Asia Tenggara ini, juga mengajari cara melaksanakan shalat, belajar membaca Al Quran dan berbagai hal lainnya.
Tidak kalah menarik, orang tua yang merasa lelah lantaran semalam melakukan I’tikaf tertidur di atas karpet empuk masjid tersebut. Sementara di beberapa tempat, di pelataran lantai dua, sejumlah anak-anak usia belasan tahun bermain sambil melantunkan bacaan salawat Nabi Muhammad SAW.
Pemandangan lain pun terlihat, seorang tua yang merasa lelah dibantu tukang pijit. Orang tua yang berasal dari luar ibukota itu dipijit-pijit kepalanya untuk sekedar memulihkan kondisi fisiknya yang menurun karena semalam kurang tidur. Di masjid ini pun tersedia takjil berbuka puasa bersama.
![Lelah dan tertidur, tetap pada suasana puasa](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/06/28/img-1044-jpg-577193ed749773a30699ca71.jpg?t=o&v=770)
![Warga asing pun aktif dalam kegiatan ramadan di sini](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/06/28/img-1045-jpg-57719365d67e61b023125eaa.jpg?t=o&v=770)
![Wudhu salah satu syarat penting dalam menjaga kesucian di masjid ini](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/06/27/img-1053-jpg-577125b93297731c098c5658.jpg?t=o&v=770)
Manajemen Masjid Istiqlal, memang selama Ramadan menggelar berbagai kegiatan. Salah satunya pesantren kilat bagi anak-anak remaja. Tujuannya, untuk mendekatkan para remaja kepada masjid. Kegiatan itu tentu saja sangat penting jika melihat tantangan remaja dewasa ini yang semakin kompleks. Mereka dihadapkan dengan era informasi begitu masif.
Selain itu, tujuannya agar para remaja terbiasa dekat dengan masjid, membiasakan shalat berjamaah lima waktu di masjid. Yang penting adalah pembinaan karakter dan pengembangan mental positif agar menjadi remaja yang shalih shalihah dan kreatif.
![Panitia zakat siap memberi pelayanan di masjid ini](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/06/27/img-1052-jpg-5771260363afbd9909e2eaa9.jpg?t=o&v=770)
![Tukang pijit kepala, untuk mengembalikan kesegaran](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/06/27/img-1049-jpg-5771263abf22bd861e1ac7ca.jpg?t=o&v=770)
Selama Ramadan ini wajah masjid Istiqlal memang berubah dengan kegiatan positif. Kini tidak sekadar menjalankan fungsi masjid sebagai tempat ritual seperti shalat semata. Fungsinya sudah menjangkau bidang lebih luas, antara lain dengan dukungan para ulama ikut memberi pencerahan kepada umat dan mengajak generasi muda untuk menghayati Islam sebagai pembawa rahmat.