Fatwa Medsos dari MUI, Jangan Melenceng Lagi Penggunaannya
Tak dapat dipungkiri kenyataan bahwa perbedaan latar belakang, pendidikan, budaya, asal usul, usia, agama ikut mempengaruhi daya tangkap seseorang terhadap konten atau isi berita yang disampaikan melalui media sosial atau medsos.
Kata lontong yang dilemparkan ke media sosial akan membawa ingatan seseorang kepada nama presenter kondang Cak Lontong. Namun berbeda maknanya jika ditangkap orang Betawi, terutama anak remajanya. Lontong adalah nama makanan, nasi kepel bulat lonjong berisi oncom atau kentang dan cabe dibungkus daun pisang.
Dalam sebuah percakapan di media sosial, melalui What's App (WA) seorang rekan menyebut lontong. Begini isi percakapannya.
Johan: Sekarang Lontong naik daun.
Kemudian rekannya Mamad melalui telepon genggamnya di lain tempat menjawab.
Mamad: Dibungkus daun pisang kaleee
Johan: Nasibnya berubah, tampil pakai jas
Mamad: Ya berubah lah. Warna berubah, sebab jus diaduk. Manis lagi.
Johan: Lu nggak paham ya?
Mamad: Tau lah. Ngomongin lontong, kan?