Ahad pagi (9/7) ini adalah berkah bagiku. Mungkin juga bagi warga di kawasan Kelurahan Ceger, Kecamatan Cipayung, Jakata Timur. Ini bukan lantaran saya mendapat duit dari langit, uang dadakan, seperti yang diharapkan para pedagang, orang kantoran atau pengemis jalanan setiap hari. Berkah bagiku lantaran Wakil Walikota Jakarta Timur melakukan blusukan ke kampung Ceger.
Saya tak seperti kebanyakan orang berusaha untuk bersalaman dengan pejabat nomor dua di Jakarta Timur itu, karena mungkin berpenampilan lagi butut. Ngak pakai dasi atau baju batik seperti ketika meliput di Istana. Atau saat itu melakukan penyesuaian penampilan dengan anggota rombongan, berkostum kaos apik berseragam pembagian. Bisa jadi, karena itu, tak terpandang pula.


Sang wakil walikota, yang oleh warga setempat dipanggil Bang Anwar, seperti membuat gebrakan. Ia berjalan cepat dan melihat langsung saluran air yang memang jauh hari kerap dikeluhkan warga setempat. Saluran air yang melintas ke kawasan jalan tol ruas Jogorawi, tepatnya antara kampung Rambutan dan Ceger, adalah sebagai biang kerok banjir.
Pada pagi itu, pasukan oranye terlihat sibuk. Saluran air di kawasan kediamanku diangkati lumpur yang mengendap lama. Ambulan pun disiapkan seperti takut ada bencana. Nggak tahu tuh untuk apa? Tapi siaga kan penting. Maklum lagi ada petinggi blusukan.
Sudah tentu sang walikota didampingi Ibu Camat Cipayung Iin mutmainah, Pak Lurah Ceger Nasir Sigar, Pak RW dan beberapa RT di kelurahan bersangkutan nampak hadir. Ibu walikota pun ngintil, terlihat berkeringat loncat sana loncat sini. Ia ikut suaminya masuk lorong gang sempit dan ke lain tempat yang tanahnya rada berbukit, lahan kosong bersemak-semak dan entah apa lagi. Sulit menggambarkan lingkungan yang tidak tertata seperti kawasan yang dibangun pengembang.

Pakaiannya mengenakan kaos berseragam. Maksudnya, agar terlihat kompak dan memiliki semangat gotong royong tinggi untuk kepentingan lingkungannya. Wah, pokoknya hebring!.
Ini yang datang baru wakil walikota, bagaimana jika ke depan nanti Pak Walikota atau Gubernur DKI Jakarta yang blusukan atau bertandang ke kawasan ini. Pasti lebih heboh!
Blusukan bagi Wakil Walikota Jakarta Timur M. Anwar, bukan hal baru pertama kali dilakukan. Sejak ia bekerja di Pemprov DKI Jakarta sejak tahun 1998, ia sudah sering ke lapangan. Sebelum menjabat Wakil Walikota Jakarta Timur, M. Anwar menjadi Wakil Bupati Kepulauan Seribu. Putera kelahiran Betawi asal Tanah Abang ini tentu sangat kenal watak orang Betawi dan karakteristik wilayahnya.
