Peristiwa ini pun mengingatkan publik kala Wiranto, yang saat itu masih menjabat Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Kemananan (Menko Polhukam) ditusuk oleh orang yang memiliki garis keras dengan jaringan terorisme.
Penusukan Wiranto di Pandeglang, Banten, terjadi pada 10 Oktober 2019. Pelakunya, Syarial Alamsyah alias Abu Rara telah divonis 12 tahun penjara.
Rara saat itu pura-pura menyalami Wiranto. Setelah mendekat, ia mengeluarkan senjata tajam dan menusuk perut Wiranto yang baru saja turun dari mobil di Alun-alun Menes, Pandeglang Banten.
*
Peristiwa ini memang membuka mata publik bahwa radikalisme yang dipahami kini tak sebatas kekerasan dalam perspektif politik, Â tetapi kekerasan itu memang brutal. Realitasnya begitu.
Kita berharap pihak berwajib sesegera mungkin mengungkap peristiwa penusukan Syekh. Dalam tempo 2 x 12 jam harus terungkap. Mengapa?
Ya, agar pertanyaan dan rasa ingin tahu publik sesegera mungkin dapat terjawab.
Hal itu juga penting, mengingat radikalisme tak cuma dapat diatas dengan pernyataan melulu. Radikalisme tak pantas dijadikan bahan retorika, namun patutnya diselesaikan bersama.
Yang jelas, peristiwa penusukan Syekh bukan peristiwa kriminalisasi ulama, tetapi harus dijadikan momentum untuk menguatkan jalinan kebersamaan memerangi radikalisme.
Radikalisme memang tak patut hadir di negeri tercinta ini.
Salam berbagi