Â
Bila kita ikuti perkembangan berita dari berbagai media, sepertinya berbagai kalangan makin khawatir seiring terus bertambahnya jumlah kasus infeksi infeksi virus corona (COVID-19). Hal itu juga membawa dampak makin menipisnya peluang ibadah haji dapat terselenggara pada 2020.
Kita masih berharap ada  'mukjizat', sehingga ibadah haji dan umrah dapat terselenggara seperti sedia kala. Harapan itu akan terwujud jika uji coba penggunaan vaksin virus COVID-19 pada manusia membuahkan hasil.
Sebelumnya diwartakan, uji coba penggunaan vaksin virus COVID-19 pada manusia segera dilakukan.
"Dalam beberapa minggu mendatang," sebut Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular Amerika Serikat (AS), Dr. Anthony Fauci.
Penulis bukanlah seorang farmasi. Secara teknis memang sulit menggambarkan uji coba vaksin tersebut. Â Kita hanya berharap hasil uji coba vaksin COVID-19 segera membuahkan hasil. Sayangnya, hasil uji coba tersebut baru bisa disebut membuahkan hasil setelah 18 bulan berjalan ke depan.
Itu artinya uji coba yang diselenggarakan Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS bekerja sama dengan perusahaan biotek Moderna baru akan siap digunakan untuk umum dalam 12 hingga 18 bulan ke depan.
Itu baru perkiraan, loh.
Sejak 27 Februari 2020 Kerajaan Arab Saudi  menghentikan mengirim jamaah umrah. Otoritas kesehatan setempat meningkatkan pengamanan agar virus tersebut tak menyebar dengan berbagai upaya.
Jadi, Â kunjungan para peziarah ke Masjid Nabawi dan Masjidil Haram dihentikan sebagai tindakan pencegahan dan proaktif mengekang penyebaran wabah COVID-19. Pemerintah Negeri Kerajaan Teluk itu juga menangguhkan masuknya pengunjung dari negara-negara yang terkena dampak COVID-19 yang pergi dengan visa turis.
Memang, kekhatiran terhadap menyebarnya virus Corona membuat semua pihak prihatin. Lihat, belum lama ini sekitar 10 ribu warga Turki yang baru kembali dari melaksanakan ibadah umrah di Arab Saudi terpaksa dimasukan ke karantina.