Bagi penulis, membagi ayam kepada tetangga dimaksudkan untuk mengajari para bocah agar menyayangi binatang kemudian hari. Seperti pengalaman penulis selama memelihara ayam, tak terasa punya perasaan disiplin membagi waktu untuk membersihkan kandangnya.Â
Kandang ayam yang bersih akan menampakan tampilan ayam lebih segar. Belum lagi memperhatikan kualitas makanannya.
Nah, lantaran tetangga sebelah juga memelihara unggas, yaitu burung merpati, penulis pun memberi perhatian. Setiap pagi burung-burung itu ketiban rejeki dari penulis lantaran diberi makanan. Sementara pemiliknya masih asyik dengan kegiatan di belakang.
Bersamaan dengan itu, kini burung gereja banyak hadir di kediaman penulis. Mereka menemani ayam kate makan bersama.
"Jangan diusir, meski itu burung mualaf," pinta penulis kepada istri tercinta sambil melempar senyum.
Kala para bocah bermain ke kediaman dan berdiri di kandang ayam, kerap kali penulis mengajukan pertanyaan.
"Siapa yang sayang dengan ayam?"
Jawab mereka, "Sayang, eyang!"
**
Aku dengan Hewan Kesayangan kini terasa semakin akrab. Nah bagi orang cepat marah, tak mau mendengarkan nasihat orang lain, menolak membuka dada lebar-lebar untuk melakukan introspeksi agar dapat mengetahui berbagai kelemahan yang melekat padanya, maka ada baiknya diajak memelihara hewan.