Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

[Bagian 4] Belajar Mistik, Makrifat, hingga Tangkap Hantu

5 September 2019   06:16 Diperbarui: 5 September 2019   06:43 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sungguh di luar logika, dalam kehidupan keseharian, langkah kaki seperti sudah diatur. Usai melaksanakan tugas rutin kantor, ketika hati tergerak untuk melangkah shalat Asyar di Masjid Sultan Syarif Abdurrahman, Pontianak, misalnya, hari itu juga ditunaikan. Lagi-lagi rasa aneh hadir. Usai shalat, disusul zikir, penulis diperlihatkan pemandangan cahaya indah di dalam masjid itu.

Sulit dilukiskan bentuknya. Apa lagi untuk diceritakan. Dan, sejak itu, pemandangan asing kerap muncul yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Jika yang hadir negatif, reaksi hati memerintahkan untuk memberi perlawanan dengan didahului bermunajat kepada Allah.

Jadi, tidak heran, dalam kesempatan praktik pengobatan, ketika Pak Guru menangkap hantu lalu dimasukan ke dalam botol, penulis bisa melihat bentuk hantu-hantu dalam botol. Jika botol berwarna merah, bentuk hantu terlihat lebih jelas. Eh, lama kelamaan, bisa juga menangkap hantu. Banyak hantu di dalam botol dikumpulkan. Diikat dengan tali. Lalu diberi pemberat, dibuang ke Sungai Kapuas.

Diam-diam, seorang diri, penulis mempraktikan sendiri. Mengundang hantu. Caranya, pada siang hari, pergi ke tepi hutan. Cari biji durian. Sediakan golok (bisa juga parang) yang patah (secara alami) dan jeruk nipis.

Ketika biji durian terkumpul, lalu dibakar dengan kayu. Tunggu sampai membesar. Ketika api menyala, masukan golok dan biji durian ke dalam api. Ketika bau biji durian terasa menyengat, ambil golok yang terbakar tadi.

Lalu, permukaan golok tadi ditaburi air jeruk nipis yang sudah dibelah. Perhatikan diri anda dan suara sekitar. Jika ada suara aneh, jangan lari. Pastikan itu suara hantu yang tengah kesakitan. Hehehe. Jangan mencoba bila tak paham. Ini sekedar berbagi pengalaman.

Bila tak ada biji durian, sebagai pengganti boleh dengan terasi. Kalau di daerah, terasi biasanya disebut blacan.

Jika saja sudah pandai mengundang hantu, maka untuk menangkap tuyul tak akan sulit. Cukup menempatkan belut (kepiting) dalam sebuah baskom diletakan di tengah rumah yang sering kehilangan uang secara misterius. Tuyul senang bermain binatang itu. Nah, ketika hadir, bisa ditangkap. Ada caranya, tentu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun