Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ucapan Ustaz Abdul Somad Menuai Masalah Bagai "Bola Salju"

20 Agustus 2019   06:30 Diperbarui: 20 Agustus 2019   06:41 2474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ustaz Abdul Somad. Foto | Islami.co

Apakah penulis puas dengan jawaban itu?  Tentu tidak. UAS harus memberi penjelasan agar suasana teduh di Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-74 ini benar-benar tercipta di negeri ini.

Jika UAS sudah tahu bahwa dirinya telah dilaporkan ke pihak berwajib, sungguh elok jika hal itu diselesaikan sebelum pihak kepolian memanggilnya. Ia bisa menjelaskan duduk soalnya secara proporsional. Hanya dengan cara itu, maka publik akan memahaminya meski tidak semua pihak dapat terpuaskan.

Ustaz Abdullah Gymnastiar pernah melontarkan kata-kata bijak. Katanya, kejujuran membuat pesona tersendiri yang dapat menyentuh nurani dan menuai kekaguman serta memanen kewibawaan.

Ketua Umum PB NU Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj pernah mengingatkan kepada penulis bahwa perbedaan merupakan Sunnatullah yang memang harus ada dan terjadi, sebagaimana adanya siang dan malam atau bumi dan langit. Pengikaran atas kemajemukan berarti juga pembangkangan atas kehendaknya.

 "Jika seandainya Tuhan Pemelihara kami menghendaki, tentulah beriman semuanya yang di bumi seluruhnya. Maka apakah engkau (Nabi Muhammad saw) memaksa manusia semuanya supaya mereka menjadi orang-orang mukmin?". (QS Yunus: 99).

Berdasarkan ayat itu, manusia tidak diperbolehkan memaksakan suatu keyakinan tertentu, termasuk untuk beriman kepada Allah, terhadap manusia lainnya. Islam memberi ruang gerak bagi tumbuhnya masyarkat plural (majemuk), sehingga kebebasan beragama merupakan esensi ajaran Islam.

Kehadiran biara-biara, gereja (Kristen), sinagong (Yahudi), masjid (Islam), dan rumah ibadat lainnya adalah kehendak Tuhan untuk mewujudkan keseimbangan. Setiap agama memiliki keunikan (kekhasan) dan syariatnya sendiri-sendiri yang membedakan satu agama dengan agama lainnya.

Kemajemukan syariat agama-agama ini tidak mungkin bisa diseragamkan, namun disamping adanya perbedan, agama-agama itu memiliki kesamaan tujuan yaitu menyembah Allah dan berbuat kebaikan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun