Â
Tak ada hujan dan angin, bagai petir di siang bolong, Ali Mochtar Ngabalin, Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Kepresidenan (KSP), mengeluarkan pernyataan mengagetkan, akan berusaha mengurus kepulangan Habib Rizieq Shihab.
Bahkan ia menyakini sebelum Joko Widodo (Jokowi) dilantik kedua kalinya menjadi Presiden RI, pimpinan Front Pembela Islam (FPI) itu sudah berada di tanah air sehingga  dapat menyaksikan acara pelantikannya.
Wuih! Luarrr biasa! Â
Pernyataan Ngabalin disampaikan saat menjadi narasumber di program acara Fakta Tv One. Lalu, penulis penasaran dan mendengarkan ulang pernyataan itu melalui kanal YouTube Talkshow Tv One pada Selasa (16/7/2019).
Isunya seakan-akan pemerintah menjadi penghalang dan instansi yang melarang sehingga Presiden Jokowi mempersiapkan KSP ini untuk menyelesaikan masalah warga Indonesia.
Habib Rizieq kini tengah "tersandera dirinya sendiri" karena keinginan untuk pulang ke Tanah Air terhambat dengan besarnya biaya yang harus dibayar sebagai dampak overstay di Mekkah.
Kalau nantinya tak ada yang bisa menyelesaikan kepulangan Rizieq Shihab, ia mewakafkan diri untuk menyelesaikan masalah itu, kata Ali Ngabalin seperti juga dikutip Tribunnews.com.
Sepengetahuan publik, ia pergi ke Saudi Arabia tak diundang. Lantas, untuk kepulangannya dikaitkan dengan syarat rekonsiliasi antara kubu Prabowo Subianto dan Joko Widodo.
Pemulangan Rizieq Shihab sebagai syarat rekonsiliasi Jokowi - Prabowo itu tak ada.
Kenapa baru sekarang Ngabalin punya pemikiran mau memulangkan Rizieq. Alasannya, ya, karena sudah bisa membangun komunikasi dengan anggota FPI. Tapi ia tak menyebut siapa anggota ormas Islam itu yang diajak berkomunikasi.Â