Silaturahim itu memanjangkan usia dan menambah rezeki. Tak ada dalam catatan bahwa orang yang terus menerus membangun sulaturahim mendapat kerugian.
Dalam suatu pertemuan, silaturahim yang terbangun melalui pertemuan diisi makan berbarengan, maka jalinan cinta akan tersambung dan tali silaturahim akan bertambah erat. Percayalah.
Kita pun harus menyadari bahwa sejatinya kemuliaan dan kehormatan manusia bersumber dari Sang Maha Pencipta. Dia memuliakan para rasul-Nya dan orang tua. Barulah kita sadar ketika penderitaan mendera, ternyata kemuliaan manusia terletak pada apa yang diberikan manusia tetapi bukan apa yang mereka miliki.
Orang mulia karena dia memuliakan manusia, karena dia manusia tanpa melihat materi dan kekayaan yang dimiliki, jabatan yang tengah dipangku atau status sosial yang ada.
Memuliakan orang tua karena dia manusia adalah wajib meski kulitnya tidak lagi kencang, untuk melempar senyum sudah langka. Wibawanya pun berkurang walau dia berbeda keyakinan dengan kita.
Di negeri ini masih banyak orang bijak. Patut kita syukuri. Petinggi sering blusukan, tegur rakyat, tanyai kebutuhan dan kesulitannya. Orang bijak memang seharusnya hormat dan sopan kepada orang lain meski dia sudah menjadi penguasa dengan tidak melihat wujud seseorang.
Sikap hormat dan sopan sangat disukai rakyat dan banyak orang. Begitu juga bila kita melakukan hal yang sama. Karena itu bila ingin menjadi seperti itu -- siapa pun dia -- lakukanlah dengan bersikap hormat dan sopan terlebih dahulu.
Tuntunan agar mendapat berkah dari  Yang Maha Kuasa salah satunya adalah menjalani puasa, seperti pada Ramadan. Melalui puasa itulah kita mendapat pengampunan. Tapi, kita pun sering mendengar perasaan seseorang sulit merasa bahagia dan damai. Bisa jadi, itu terjadi lantaran belum mendapat pengampunan. Ramadan hadir sebagai sarana untuk mendapat pengampunan dan keberkahan.
Janganlah sesekali menganggap remeh seseorang karena penampilannya, apa lagi bila ia adalah tokoh agama dan masyarakat. Sebab, dia dapat memberi pengaruh yang dianggap jauh lebih penting dalam kehidupan. Karena itu orang bijak memaknainya sebagai 'jika jarum masuk, maka benang panjang akan menyusul. Jangan pisahkan jarum dengan benang'.
Di hari lebaran ini boleh saja Anda merenung. Kemudian muncul dalam diri perasaan sebagai orang sukses. Tapi, janganlah lupa bahwa kehidupan yang membahagiakan itu (sukses) ada doa atau dorongan orang lain. Karena itu, hormatilah sesamamu, termasuk orang yang berjasa pada dirimu, yaitu orang tuamu.