Baru turun dari bus pariwisata, rombongan jemaah umrah dari berbagai negara langsung menyerbu bagian dalam untuk melihat koleksi benda apa saja yang ada di Museum Ka'bah, Mekkah.
Rombongan itu turun bagaikan pasukan tanpa senjata mengenakan pakaian gamis, sorban dan songkok. Dari Indonesia, tampil bagai pasukan santri mengenakan kain sarung songkok putih pak haji.
Tiba di ruang tengah, anggota rombongan terpecah-pecah. Mimisahkan diri. Mereka punya ketertarikan tersendiri terhadap benda yang ada di museum bersangkutan.
Setelah mengamati benda-benda bersejarah, tanpa tanya tentang asal-usul benda tersebut kepada petugas, mereka memotret. Lalu, ya swafoto. Sambil cengar-cengir, minta penjaga ikut difoto bersama.
Menyaksikan keadaan itu, penulis jadi teringat film Hollywood. Ada gerombolan pasukan Taliban di Afganistan dimobilisasi untuk menghancurkan pesawat helikopter musuh yang masuk secara ilegal. Tapi, kondisi itu memang berbeda, di sini pengunjung seperti "haus" untuk melihat benda bersejarah di Museum Ka'bah, Mekkah.
Museum ini sarat informasi dan memiliki sejarah tinggi terkait dengan peradaban Islam.
**
Museum Ka'bah, disebut juga Museum Haramain. Namun Museum ini lebih populer di kalangan jemaah umrah disebut Museum Ka'bah. Di sini tergambarkan sejarah dua Tanah Suci, yaitu berdirinya Masjidil Haram, Mekkah dan Masjid Nabawi, Madinah.
Museum ini terletak di Mekkah, kawasan perbukitan Ummul Joud, Mekkah, sekitar 10 kilometer dari Masjidil Haram. Banyak benda-benda bersejarah dipamerkan sejak berdirinya Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Museum yang penting ini didirikan oleh Raja Fahd bin Abdul Aziz.