Sepi. Begitu kesan penulis ketika berkunjung ke Gedung Bayt Alquran dan Museum Istiqlal. Tak banyak orang lalu lalang. Padahal di gedung ini banyak memamerkan Alquran dari ukuran besar hingga mungil. Kitab suci di sini selain memiliki kesan antik, unik juga punya nilai sejarah bagi perkembangan Islam di Nusantara.
Lokasinya mudah ditemui. Tepatnya terletak Jalan Raya TMII I, Kelurahan Pinang Ranti, Kecamatan Makasar, Kota Jakarta Timur, Provinsi DKI Jakarta. Jika Anda masuk dan setelah membayar karcis di pintu utama TMII, tinggal memutar ke arah kanan. Gedung ini memang berada di barisan terdepan, tak jauh dari tugu TMII. Begitu masuk, dari arah pintu, tengok ke kanan sudah nampak bangunannya.
Entah apa Gedung Bayt Alquran itu kurang diminati. Padahal, dari sisi tampilan cukup menawan. Kekurangannya, ya pandangan penulis, tak nampak pemandu yang siap menjelaskan satu per satu dari keunggulan Alquran yang diletakan di beberapa tempat.
Karya-karya unggulan para ulama dan intelektual muslim Nusantara sejak abad ke-17 sampai ke-20 yang bernilai historis dapat disaksikan disini. Warisan budaya berupa musyaf, manuskrip Al-Qur'an, arsitektur, seni rupa Islami yang memiliki keindahan seni juga tersimpan. Bayt Al-Qur'an dan museum Istiqlal, memang menghadirkan pesona untuk direnungkan.
Ruang pamer Bayt Alqu'an menghadirkan beragam seni mushaf dari dalam dan luar negeri, seperti mushaf istiqlal yang menjadi primadona pada festival Istiqlal tahun 1995, Mushaf Wonosobo yang merupakan terbesar, hasil karya dua orang santri asal pondok pesantren Al-Asy'ariah, Wonosobo, Jawa Tengah, Mushaf Sundawi yang menampilkan iluminasi ragam hias khas Jawa Barat, dan mushaf Malaysia yang menampilkan ragam hias khas Malaysia.
Ditampilkan pula Alquran standar Kementerian Agama, Alquran biasa dan braille untuk umat Islam tunanetra. Disajikan juga Alquran interaktif dalam bentuk perangkat lunak (software) komputer yang dapat dioperasikan secara digital seperti program-program komputer lainnya.
Ruang peraga museum Istiqlal menyimpan dan menampilkan benda-benda budaya yang telah berabad-abad usianya, menembus peradaban suku, bahasa, daerah dan adat-istiadat di Indonesia.
Kejayaan historis masa lalu dan masa kini berbaur dalam suatu peristiwa. Manuskrip Alquran, benda-benda tradisi dan warisan, arsitek, seni rupa kontemporer, serta benda Islami lainnya, semua tersimpan disini, sebagai hasil implementasi dan aplikasi budaya yang bersumber dari Alquran.
Bangunan ini memiliki 4 lantai dengan lingkungan yang jauh dari polusi. Selain itu, tempat ini juga memiliki fasilitas ruangan yang lengkap seperti ruang serba guna (main hall), auditorium, audio visual, ruang kelas, pameran, balkon, dan lain-lain. Semua itu dapat digunakan untuk mengadakan kegiatan seperti seminar, pertunjukan, pameran, perlombaan, forum ilmiah, syukuran, dan lain-lain.