Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Jangan Olok-olok, Prabowo Naik Kuda ke Langit

24 November 2018   08:44 Diperbarui: 25 November 2018   09:33 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prabowo Subianto naik kuda. Foto | Detik.com

Tidak percaya? Coba perhatikan di media sosial. Baca dengan perlahan dan perhatikan kata per kata yang terhimpun dalam kalimat. Selalu saja setiap pidato calon presiden nomor urut 02 itu disikapi dengan rasa sayang.

Prabowo Subianto di media sosial, menurut pandangan penulis, pemberitaannya tengah naik daun. Kalau saja ada orang memandang mantan Menantu Presiden kedua Soeharto ini merendahkan dirinya, maka hadiah tabok kepada yang bersangkutan sungguh tidak perlu dilakukan. Salah sendiri, mengapa selalu saja pidato Prabowo dicermati dan didengar.

Pemberitaan Prabowo kini "berkibar" di media sosial. Semua orang ribut membahas, apa maksud dari kalimat yang meluncur dari mulutnya. Boleh saja orang menduga-duga calon presiden 02 itu telah merendahkan warga Boyolali, tetapi -- dan ini juga dikuatkan pendukung fanatiknya -- hati Prabowo sangat dekat dengan rakyat setempat.

Boleh jadi para pengemudi ojol -- ojek online -- marah lantaran merasa direndahkan, tetapi tak ada maksud sebagai calon presiden merendahkan martabat dan protesi mereka.Itu namanya mencelakakan diri sendiri. Hati Prabowo, seperti ditegaskan para pendukungnya, sungguh sebagai ungkapan rasa cinta. Sungguh konyol bila pernyataan Prabowo itu dimaksudkan merendahkan profesi mereka.

Belum terlalu lama ia menyebut pengalamannya sulit mendapat kredit dari bank sentral, Bank Indonesia (BI). Katanya, seorang jendral saja tak dikasih pinjam uang untuk usaha.  Dirinya saja yang jendral tidak dilayani, apa lagi orang berjenggot. Hahaha? 

Apa maksudnya menyebut orang berjenggot. Saya berjenggot karena ikut sunnah Rasulullah dan tentu putera begawan ekonomi itu tahu makna orang berjenggot.  Namanya saja Prabowo, calon presiden RI, kok!

Kembali orang-orang yang merasa sayang kepada Prabowo mengungkapkan isi hatinya dan dibalas oleh tim pendukung (timses)  di berbagai kesempatan.  Katanya, Prabowo tahu sekali soal ekonomi, mengingat orang tuanya adalah begawan ekonomi Indonesia. Tentu saja, lagi-lagi,  orang mengeluarkan pernyataan itu sebagai jungkapan rasa cintanya kepada Prabowo.

Kata banyak orang, ketika anak berbuat kesalahan lalu ditegur orang tua, sejatinya merupakan ungkapan rasa sayang. Lalu, kalau atasan/orang tua salah dan dibenarkan anak buah, apa namanya ya? Ya, tetap sebagai rasa cinta.

Terakhir ia menyebut dalam suatu kesempatan Prabowo menyebut tidak mempermasalahkan jika Australia memindahkan kantor kedutaan besar (kedubes) mereka untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Jika hal ini benar, sayogiyanya orang-orang partai surga -- meminjam penyebutan dari Amien Rais -- patutnya  kembali memperlihatkan rasa sayangnya kepada Prabowo. Prabowo hebat dan memang pernyataan itu apa adanya dari sosok Letnan Jenderal Purn TNI yang piawai bagaimana menjaga NKRI dari rongrongan musuh dari luar, kaum asing.

Penulis tak ingin mengupas satu per satu ungkapan pembelaan dari isi pidato Prabowo Subianto. Sudah terlalu banyaaaak. Mereka mengupasnya dari sisi akademik, diungkap dengan gaya tulisan ilmiah populer hingga dengan suara gemuruh memuncrat dari ubun-ubun. Ada yang tertawa dan ada yang sedih. Semua itu jika dirangkum merupakan perwujudan rasa cintanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun