Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Penyakit Jantung Masih Mendominasi Sebab Wafat Jemaah Haji

21 Agustus 2018   22:08 Diperbarui: 23 Agustus 2018   12:30 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anggota jemaah haji yang sakit disertakan dalam safaru wukuf. Foto | Antara

Penyakit jantung masih mendominasi jemaah haji wafat di Tanah Suci, Arab Saudi, yang hingga 20 Agustus 2018 tercatat 56 orang disusul penyakit gangguan pernafasan seperti penyakit paru TBC, bronkitis, peneumonia atau penyakit paru obstruktif kronik sebanyak 22 orang dan gangguan sirkulasi darah, seperti hipertensi, hiperkolesterol, stroke.

Pada musim Haji 2018 total jemaah haji wafat hingga 20 Agustus 2018, tercatat 104 orang (hari ke-35 pelaksanaan ibadah haji). Dan berdasarkan jenis kelamin yang wafat, pria 65 orang dan wanita 39 orang.

Berdasarkan usia, terbanyak berusia lanjut di atas 60 tahun ke atas sebanyak 67 orang, di susul usia 51 - 60 tahun sebanyak 35 orang.

Jemaah terbanyak yang wafat terbanyak dari embarkasi Solo (24 orang), Surabaya (16), Bekasi (15), Jakarta (10), Medan dan Ujung Pandang masing-masing 7 orang.

Lokasi wafat kebanyakan jemaah wafat di Mekkah (67 orang), Madinah (28), Arafah (6) dan wafat di bandara (3). Sedangkan tempat wafat kebanyakandi Rumah Sakit Arab Saudi (52), pemondokan (38), Masjid (8), perjalanan (3).

Calon jamaah haji yang berusia lanjut tahun ini tercatat sekitar 50 ribuan lebih, sedangkan untuk haji khusus berusia 80 tahun ada sekitar 20 ribu calon jamaah.

Tabel rekapitulasi jemaah haji wafat. Sumber Siskohat
Tabel rekapitulasi jemaah haji wafat. Sumber Siskohat
Berdasarkan Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 109 Tahun 2018 tentang Kuota Haji Tahun 2018 tercatat bahwa kuota haji Indonesia berjumlah 221.000. Kuota tersebut terbagi untuk 204.000 kuota haji reguler dan 17.000 kuota haji khusus. Untuk kuota haji reguler terbagi menjadi dua, yaitu 202.488 untuk jemaah haji reguler dan 1.512 untuk Tim Petugas Haji Daerah (TPHD).

Pada 2018 ini petugas haji mendapat kuota tambahan 600 orang menjadi 4.100 orang. Sebelumnya pada 2017 petugas haji tercatat 3.500 orang.

Berdasarkan pengalaman penyelenggaraan ibadah haji sebelumnya, potensi jemaah wafat di kalangan usia lanjut dan beresiko tinggi sangat besar. Penyebabnya antara lain faktor kelelahan disamping suhu udara di kawasan Arafah demikian tinggi.

Potensi suhu tertinggi, menurut penjelasan dokter Kementerian Agama, dr. H. Ramon Andreas, bisa mencapai 50 derajat. Karenanya, diharapkan seluruh pemangku kepentingan terkait untuk terus menerus mengingatkan anggota jemaah haji agar mengindahkan imbauan dari petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH).

"Ikuti imbauan petugas, seperti melontar dilakukan sesuai petunjuk dari PPIH. Udara panas sangat kuat mempengaruhi fisik jemaah haji kita," kata Ramon.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun