Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kerajaan Ubur-ubur Siap Masuk Kubur

16 Agustus 2018   10:55 Diperbarui: 16 Agustus 2018   12:21 1525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tokoh agama, tokoh masyarakat hingga kepolisian sudah turun tangan. Namun masih banyak warga ingin tahu, penyimpangan apa saja yang dilakukan orang gila namun mampu memikat orang lain sebagai pengikut.

Penyimpangan itu di antaranya menyebutkan Nabi Muhammad SAW berjenis kelamin perempuan. Mereka sempat menyinggung tentang pelaksanaan haji, bahwa orang mencium Hajar Aswad dianggap telah mencium kelamin perempuan. Hajar Aswad diumpamakan sebagai kelamin perempuan. Sementara Kabah pun bukanlah kiblatnya umat Muslim, namun tempat pemujaan berhala. Tentu saja bagi umat Muslim ajaran atau pemahaman seperti itu sangat keterlaluan. Penghinaan.

Syukurlah pihak aparat keamanan telah mengamankan sejumlah dokumen yang terkait dengan aktivitas kelompok ini. Berbagai laman menyebut bahwa dokumen trebut menyangkut struktur organisasi Kerajaan Ubur Ubur.  

Polisi, seperti disebut Komarudin, sejauh ini baru melakukan pengamanan dan menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

Hal itu dilakukan sebagai upaya pencegahan agar masyarakat tidak melakukan tindakan yang tidak diinginkan. Apakah mereka aliran sesat atau bukan, pihak kepolisian sudah menyerahkan kepada MUI selaku pihak yang memiliki otoritas di bidang itu. Sekte atau aliran Kerajaan Ubur-ubur kini dalam pengawasan MUI.

Sesungguhnya, kemunculan berbagai aliran 'aneh', aliran sesat dan paham menyimpang dari ajaran agama terus berulang. Orang awam dan kurang paham tentang ajaran Islam masih banyak terkecoh. 

Bahkan tertipu hingga hartanya habis, ludes, dibujuk rayu oleh sang pembawa paham tadi. Ujungnya, para pengikutnya diperdaya dan menderita setelah ikut dalam kelompok dimaksud. Karena itu, belajarlah agama (Islam) secara komprehensif, dengan kaffah.

Sesungguhnya untuk mendeteksi suatu ajaran atau aliran sesat mudah sekali. Sebab, Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada Rapat Nasional (Rakernas) di Hotel Sari Pan Pacific, Jl MH Thamrin, Jakarta, Selasa (6/11/2007), telah mengeluarkan 10 indikator sebagai ciri-ciri aliran sesat. Yaitu:

1. Mengingkari salah satu dari rukun iman yang 6.

2. Meyakini dan atau mengikuti aqidah yang tidak sesuai dengan Alquran dan sunnah.

3. Meyakini turunnya wahyu setelah Alquran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun