Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jusuf Kalla Tetap Berkontribusi bagi Jokowi

13 Agustus 2018   14:49 Diperbarui: 13 Agustus 2018   20:21 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jusuf Kalla tetap dibutuhkan Joko Widodo (Jokowi) meski perannya sebagai wakil presiden segera berakhir. Dengan pengaruhnya sebagai seorang saudagar dari kawasan Indonesia Timur, dalam waktu dekat ia akan memberikan kontribusi bagi Jokowi dalam upaya pemenangan Pilpres 2019. Politisi senior Golkar itu pun berjanji akan tetap mendukung tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin.

JK tidak diposisikan sebagai ketua tim sukses atau tim pemenangan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pemilihan Presiden 2019. Mengapa tidak jadi ketua. 

Ini alasannya. "Kalau Pak Presiden Jokowi nanti cuti, beliau (JK) kan sebagai wakil presiden tentunya akan menggantikan posisi Pak Jokowi. Jadi Pak JK tidak bisa ditempatkan di ketua tim pemenangan," kata Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni seperti diwartakan Kompas.com.

Juli Antoni menyebut itu ketika dijumpai di sela rapat para sekjen Koalisi Indonesia Kerja di sebuah rumah di Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (11/8/2018). Koalisi sudah memperhitungkan menempatkan JK, sapaan akbaran Jusuf Kalla, bukan di posisi ketua tim pemenangan. Tapi, di posisi yang tidak akan mengganggu fungsinya ketika menggantikan Jokowi pada saat cuti kampanye Pilpres.

Kalla sebelumnya mengaku, siap mempertimbangkan untuk menjadi tim sukses atau tim penasehat Jokowi-Ma'ruf Amin bila ada tawaran masuk.

"Saya tetap menjanjikan kan untuk membantu Pak Jokowi. Jadi sedang saya pertimbangkan bagaimana cara yang terbaik," ucap dia di Kantor Wakil Presiden, Jangan, Jumat (10/8/2018).

Meski tidak diposisikan sebagai ketua pemenangan pasangan Jokowi - Ma'ruf, publik masih ingat berbagai pertimbangan ketika Jokowi disandingkan JK sebagai cawapres pada Pilpres 2014 silam. 

Salah satu pertimbangan paling menononjol adalah JK selain berpengalaman di partainya - Golkar - juga sosok pengusaha sukses. Ia pun dinilai cukup populer di kawasan Indonesia bagian timur dan Aceh.

Di Aceh, sosok JK dikenal sebagai tokoh yang berjasa mendamaikan warga setempat. Selain itu, banyak memberi masukan kepada tokoh setempat untuk membawa warga di provinsi tersebut hidup dalam kedamaian. Nama JK cukup dikenang di mata warga setempat. JK juga punya nama di internasional soal perdamaian. Tegasnya, JK punya prestasi nasional dan internasional.

Jokowi dan JK dalam prespektif seni. Foto | Dokpri
Jokowi dan JK dalam prespektif seni. Foto | Dokpri
Jadi, jika JK dilibatkan dalam tim pemenangan Jokowi - Ma'ruf, sungguh tepat. Mengingat ia adalah seorang bisnisman yang memiliki orientasi kerja. 

Oom Wikipedia mencatat bahwa JK - dengan nama lengkap Dr.(H.C.) Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla (lahir di Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, 15 Mei 1942; umur 76 tahun), - adalah Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12 yang menjabat sejak 20 Oktober 2014. Ia merupakan Wakil Presiden Indonesia pertama yang menjabat 2 kali secara tidak berturut-turut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun