Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Din Syamsuddin Perkuat Tugas Kementerian Agama

23 Oktober 2017   21:03 Diperbarui: 23 Oktober 2017   21:14 1011
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Din Syamsudin Sebagai Utusan Khusus Presiden Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Mensesneg Pratikno (kiri) mempersilakan mantan Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin (kanan) menyampaikan keterangan mengenai penunjukan dirinya sebagai utusan khusus presiden, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (23/10/2017). Presiden Joko Widodo mengangkat Din Syamsuddin sebagai utusan khusus presiden untuk dialog dan kerja sama antaragama dan peradaban. (ANTARA/Puspa Perwitasari)

Hal itu bisa dilihat dari kemampuan Din ketika tampil pada acara silaturahim dengan Perwakilan Pengurus Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) United Kingdom, di London, Senin (5/12/2016).

Kala itu, Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini mengharapkan komunitas Muslim Indonesia mengkampanyekan model Islam Indonesia berkemajuan, toleran dan damai di tengah masyarakat Inggris yang majemuk.

Komunitas Muslim Indonesia di Inggeris diharapkan mampu mengkampanyekan model Islam Indonesia yang berkemajuan, toleran dan damai di tengah masyarakat Inggris yang majemuk. Dunia Barat, memang, perlu mengenal dan mempelajari lebih jauh Islam Indonesia yang terbukti mampu berjalan beriringan dengan demokrasi dan kemajemukan.

Sebelumnya Din Syamsuddin mengatakan dirinya telah menerima putusan Presiden dengan Bismillah sebagai bentuk pegabdian kepada bangsa dan negara. Alasannya, kini dunia penuh ketidakpastian, ketegangan dan konflik. Indonesia sering dimintai terlibat untuk menyelesaikannya.

Din mengaku sebelumnya telah mengusulkan melalui Mensesneg Pratikno agar orang lain yang menjalankan tugas ini, namun Presiden mengharapkan dirinya.

"Sebenarnya apa yang saya lakukan ini sudah saya lakukan selama ini, baik sebagai Presiden sebagai Asian Conference of Religions for Peace maupun sebagai co-presiden World Conference on Religion for Peace (WCRP)," katanya.

Catatan Om Wikipedia menyebut Prof. Dr. KH. Muhammad Sirajuddin Syamsuddin, MA, lahir di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, 31 Agustus 1958; umur 59 tahun, adalah seorang tokoh Muhammadiyah.

Ia juga menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005-2010 dan 2010-2015, jabatannya ini lalu digantikan oleh Dr. KH. Haedar Nashir, M.Si. Istrinya bernama Fira Beranata, dan memiliki 3 orang anak. Ia diamanati untuk menjadi Ketua Umum Majelis Ulama IndonesiaPusat, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Pusat menggantikan Dr (HC). KH. Sahal Mahfudz yang meninggal dunia pada Jumat 24 Januari 2014.

Din Syamsuddin menempuh pendidikan mulai dari: Pondok Modern Darussalam Gontor Jawa Timur (1975), IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Sarjana Muda, Fakultas Ushuluddin (BA, 1980), IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Fakultas Ushuluddin Jurusan Perbandingan Agama (Drs, 1980), University of California, Los Angeles (UCLA) di Amerika Serikat, Interdepartmental Programme in Islamic Studies (MA, 1988),
University of California, Los Angeles (UCLA) di Amerika Serikat, Interdepartmental Programme in Islamic Studies (Ph.D, 1991).

Sumber bacaan: Wikipedia, Kompas.com, Antaranews.com dll.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun