Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Optimalisasi Pelayanan Jemaah Haji 2017, Semoga Bukan Retorika

28 Juli 2017   05:59 Diperbarui: 28 Juli 2017   21:49 1679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Haji 2017 | Optimalisasi Pelayanan Jemaah Haji Bukan (sebagai) Retorika
Begitu pentingkah ritual haji sampai-sampai Ketua Muassasah Asia Tenggara Muhammad Amin Indragiri mengatakan, pekerjaan menjaga dan melayani jamaah merupakan sebuah kenikmatan yang Allah berikan.

Pria berdarah Riau dan Madura ini menyebut, sejak ditunjuk Pemerintah Kerajaan Saudi menjadi ketua Muassasah Asia Tenggara, awalnya merasa kebingungan. Apa yang harus diperbuat untuk menjaga 350 ribu jamaah dari Asia Tenggara?

Lantas ia minta nasihat ibunya. Katanya, Amin, mintalah kekuatan pada Allah Swt dan ikhlaslah dalam menjaga serta melayani jamaah.

Cerita ini ia sampaikan tatkala tampil pada rapat kerja atau Rakernas Asosiasi Penyelenggara Haji Umrah dan Inbound Indonesia (Asphurindo). Ia diundang sebagai narasumber dalam acara itu di Jakarta pada Maret lalu.

Petugas kesehatan dr. Ramon dan kawan-kawan tengah bersiap menuju pos tugas. Foto | Dokumen Pribadi
Petugas kesehatan dr. Ramon dan kawan-kawan tengah bersiap menuju pos tugas. Foto | Dokumen Pribadi
Mengecek barang bawaan. Foto | Dokumen Pribadi
Mengecek barang bawaan. Foto | Dokumen Pribadi
Menyadari akan pentingnya penyelenggaraan ibadah haji ini, memang pantas ditanamkan kepada seluruh penyelenggara ibadah haji bahwa pekerjaan itu sangat mulia. Sebaik-baiknya pekerjaan di dunia adalah menjadi penjaga dan pelayan jamaah.

Dalam kontek melayani tamu Allah, orang-orang yang menunaikan ibadah haji ini, tidak berlebihan pula jika para raja Arab Saudi mengklaim dirinya sebagai pelindung tanah suci umat Islam, yaitu Mekkah dan Madinah. Di dalam kedua kota tersebut terdapat dua masjid paling suci bagi umat Islam, yaitu Masjidil Haram (Mekkah) dan Masjid Nabawi (Madinah).

Raja Saudi pertama yang mengambil gelar ini adalah Fahd bin Abdul Aziz pada tahun 1986. Raja Fahd mengganti istilah Paduka Yang Mulia dengan "Penjaga Dua Kota Suci". Raja selanjutnya, Abdullah bin Abdul Aziz, juga mengambil gelar yang sama setelah kematian Raja Fahd, kakak tirinya, pada tahun 2005.

Om Wikipedia menyebut bahwa penjaga Dua Kota Suci (bahasa Arab: Khadim al-Haramain asy-Syarifain), merupakan sebuah istilah bersejarah yang diberikan kepada para sultan Ayyubiyah, para sultan Mesir Mamluk, dan para sultan Utsmaniyah. Istilah ini selanjutnya digunakan kembali oleh para raja Arab Saudi.

***

Kini penyelenggaraan ibadah haji di Tanah Air "getarannya" makin terasa. Di berbagai tempat -- terutama di berabagai daerah (kampung) - digelar Walimatus Safar, yaitu pertemuan dengan anggota keluarga, teman, tetangga untuk meminta maaf dan sekaligus minta doa agar keberangkatan menunaikan ibadah haji sukses: ibadah, perjalanan dan sehat.

Pada Kamis (27/7) diberangkatkan petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi gelombang kedua dari Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta. Mereka ini akan ditempatkan di sebagian kantor misi haji Indonesia atau yang dikenal Daerah Kerja (Daker) Mekkah. Sedangkan sehari sebelumnya sudah ditempatkan di Daker Madinah dan Jeddah. Maka, kini, lengkaplah seluruh petugas sudah berada di Tanah Suci.

Setelah para petugas ditempatkan di pos yang sudah ditetapkan, secara bertahap anggota Jemaah haji yang tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) gelombang pertama akan diberangkatkan secara bertahap pula.

Petugas PPIH yang berasal dari tenaga musiman bersiap membantu petugas dari Jakarta Foto | Dokumen Pribadi
Petugas PPIH yang berasal dari tenaga musiman bersiap membantu petugas dari Jakarta Foto | Dokumen Pribadi
Siap diangkut bus untuk bertugas. Foto | Dokumen Pribadi
Siap diangkut bus untuk bertugas. Foto | Dokumen Pribadi
Sekedar mengingatkan, Indonesia pada musim haji 2017 ini mengirim jemaah sebanyak 221.000 (dua ratus dua puluh ribu) orang yang terbagi ke dalam kuota haji regular 204.000 (dua ratus empat ribu) orang dan kuota haji khusus 17.000 (tujuh belas ribu) orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun