Yang menarik, para ibu anggota pasien mengeritik fasilitas rumah sakit itu. Soal kebersihan, mereka berharap Satpam bersikap tegas soal ini. Termasuk juga toilet di sejumlah kamar pasien dan beberapa lantai rusak, air tak ngalir.
Diskusi makin hangat, ketika sekelompok penikmat nasi uduk membahas anggota dewan dan pejabat di negeri ini. Tentu pembahasan sambil mengunyah nasi uduk. Putra Joko Widodo, president kita masuk jadi bahasan, meski mereka tidak tahu asal muasal mengapa putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep jadi ramai di media sosial.
Namanya juga warung pinggiran, orang yang berceloteh seperti itu tak bisa dimintai penjelasan lebih dalam. Soalnya, mereka pun tak memperoleh dari sumber informasi seutuhnya. Informasi sepotong-potong yang kemudian diangkat dalam disuksi guna menambah nikmat makan nasi uduk.
Nasi uduk habis disantap, tapi pembahasan tak kunjung selesai. Warga pelanggan nasi uduk tak melanjutkan diskusi. Bubar begitu saja. Rupanya, tuntutan mencari sesuap nasi harus jadi prioritas. Tapi, bukan segenggam berlian yang mereka cari. Bukan pula mencari kekayaan yang pada akhirnya dapat mengantarkan untuk nginap di hotel prodeo.
Jangan lupa, bayar tuh nasi uduknya dulu!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H