Untuk memberi kemudahan, pemerintah telah berupaya memperluas jaringan jalan tol. Pelayanan di pelabuhan di tingkatkan. Di sejumlah bandara terlihat perbaikan-perbaikan nyata. Tetapi pembangunan infrastruktur itu belum sebanding dengan tuntutan pemudik yang dari tahun ke tahun jumlahnya terus meningkat.
Orang mudik dan kembali ke ketempat asal dapat diibaratkan sebagai sebuah peristiwa pertandingan sepakbola. Penonton yang berjubel lalu bubar seusai wasit meniup pluit panjang. Apa yang terjadi, dalam waktu bersamaan, semua penonton berjejal keluar dalam beberapa pintu menuju kendaraan masing-masing. Kepadatan terjadi.
Kini bagi Aparatur Negeri Sipil (ANS), yang terlabat kerja, bakal mendapat tegurun dari inspektorat di kementeriannya masing-masing. Termasuk juga di sejumlah kantor Pemda dan badan usaha milik daerah atau negara. Jangan abaikan imbauan pulang cepat, hanya karena ingin bersama anggota keluarga di kampung berlama-lama. Atasan Anda tak mempedulikan alasan itu.
Ke Jakarta, aku kembali. Walau ngos-ngosan seperti dikejar seekor anjing di jalan, perjalanan dengan tingkat macet parah harus diliwati. Jangan tangisi semua ini, karena baru sampai di sini kemampuan para petinggi negeri membantu anak bangsa.
Nyanyikan lagu jadul di atas, semoga para pemudik memiliki semangat dan terhibur dalam perjalanan. Ayo, kembali ke Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H