Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jakarta Milik Kita, Ayo Kembali!

30 Juni 2017   11:07 Diperbarui: 30 Juni 2017   18:59 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pekerjaan bersihkan sampah tak bisa lepas dari kelompok warga berpendidikan rendah (Dokpri)

Hidupku sendiri

Temanku pergi

Dan menjauhi

Lama kumenanti

Ku harus mencari

Atau ku tiada

Dikenal lagi

Lagu itu relevan dengan pemudik yang kini tengah berjuang kembali ke Ibukota. Mereka baru saja selesai menikmati libur Lebaran atau Idul Fitri 1438 H/2017 M, guna menjalin silaturahim dengan seluruh anggota keluarga di kampungnya masing-masing.

Kata kembali ke Jakarta yang terselip dalam syair lagu itu memberi spirit bagi pemudik untuk berduyun-duyun ke Ibukota. Perjuangan kembali ke Jakata tidak ringan. Pasalnya, transportasi  angkutan: udara, laut dan darat seluruhnya padat. Itu terjadi dalam waktu yang bersamaan pula.

Kelompok musuk ini semula bernama Koes Bersaudara dan baru pada 1968 mengubah nama menjadi Koes Plus dengan personel Tonny Koeswoyo, Yon Koeswoyo, Totok Adji Rahman, Murry.  Pada 1969 – 1987, komposisi personelnya berubah dengan Tonny Koeswoyo : Lead Guitar, Keyboard , vocal. Yon Koeswoyo : Rhythm Guitar , vocal. Yok Koeswoyo : Bass Guitar , Vokal. Murry - (Kasmurry) : Drum, Vokal.

Pekerjaan bersihkan sampah tak bisa lepas dari kelompok warga berpendidikan rendah (Dokpri)
Pekerjaan bersihkan sampah tak bisa lepas dari kelompok warga berpendidikan rendah (Dokpri)
Mudik ini memang sudah menjadi ritual rutin tiap tahun. Dan kewajiban pemerintahlah memberi pelayanan maksimal. Ada mudik gratis dan balik pun gratis bagi warga yang memiliki tingkat ekonomi pas-pasan. Bagi warga yang ekonominya bagus, di luar senen-kemis, bisa memilih transportasi yang lebih nyaman seperti pesawat terbang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun