Merangsang Minat Baca Anak Usia Dini Lewat Gawai
Barubangun tidur, Al Fatih sudah mencari-cari ponsel uminya. Jika tak ditemukan,telepon genggam abinya yang selanjutnya dipencet-pencet pada fitur permainan (game).
Seorang bocah di tempat kuliner dimarahi ibunya lantaran berupaya merebut telepongenggam yang sedang digunakan. Sang ibu muda tengah asyik membaca Whats App (WA) dan merasa terganggu dengan tingkah anaknya yang merengek untuk menggunakan ponsel milik ibundanya.
Bocah ini lantas berteriak sambil menangis. Beruntung ada sang suami yang kemudian memberikan ponsel kepada bocah manis tersebut.
Sekarang ini, keranjingan bermain "game" menggunakan ponsel bagi anak usia dini terjadi bukan pada Al Fatih saja. Banyak Anak seusia 3 hingga 4 tahun sudah banyak bersentuhan dengan peralatan digital itu. Jangan heran, anak usia dini seolah sudah kecanduan dengan peralatan itu.
Hal itu bisa dilihat ketika ponsel disembunyikan agar Al Fatih dapat berkonsentrasi makan seperti yang sudah dijadwalkan, penolakan terjadi. Dia akan terus berupaya mencarinya. Alhasil, Fatih baru mau makan sambil bermain"game" dengan telepon genggam milik orang tuanya.
Al Fatih,menurut pengamatan penulis, dia baru menghentikan permainan "game"pada ponsel di tangannya tatkala baterai habis.
Kejadian ini tak hanya dialami oleh orang tua Al Fatih. Di sejumlah kota besar kenyataan tersebut banyak dijumpai. Anak usia dini sudah memperlakukan ponsel tidak lagi sekadar belajar untuk saling mengirim pesan melalui percakapan dengan orang tua atau kerabat keluarga, tetapi sarana internetnya pun dimanfaatkan.
Pada zaman global ini, kini anak usia dini sudah bukan pada tahap belajar dalam hal pemanfaatan peralatan gawai (gadget). Mereka dengan dukungan lingkungannya sendiri, sesama teman sebaya sudah memanfaatkan penggunaan peralatan penyambung informasi canggih saat ini.
Tidak jarang anak memperhatikan ketika orang tua menggunakan ponsel, di mana dan kapan pun ketika berada. Secara tak sadar para bocah mungil itu ternyata sudah mampu bagaiamana cara mengklik hingga memanfaatkan fitur-fitur ponsel.
Dewasa ini menafikan peralatan komunikasi berupa ponsel adalah suatu hal yang mustahil. Kehadirannya memang bisa dipandang dari dua sisi mata uang: bisa memberikan manfaat atau mudarat. Hal ini tergantung pada pemanfaatan fungsinya.