Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Warga Batam Diajak Petik Pelajaran dari Laba-laba

28 Agustus 2016   06:13 Diperbarui: 28 Agustus 2016   07:58 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dr. KH Ahmad Juraidi tengah menyampaikan tausyiah di Sagulung, Batam

Walikota Batam, H. Muhammad Rudi, saat acara silaturahim dengan warga, Sabtu pagi, mengingatkan warganya agar meningkatkan komunikasi. Jika ada persoalan hendaknya dapat diselesaikan dengan baik.

Sebelumnya KH Ahmad Juraidi dari Kementerian Agama (Kemenag) mengingatkan hal serupa saat warga Batam menggelar silaturahim di Kecamatan Sagulung.

Camat Sagulung, H. Abidun Pasaribu pun sependapat agar warganya meningkatkan silaturahim, kenali sesama warga dan saling menasihati untuk meningkatkan iman. Sudah tentu, dengan iman yang kuat seseorang dapat menangkal radikalisme.

Batam belakangan ini jadi "sorotan" negara jiran Singapura lantaran isu terorisme dari kota tersebut diduga akan melakukan tindakan perusakan. Karenanya, terkait isu radikalisme, maka masalah ketahan seluruh anggota keluarga ke depan menjadi sangat penting.

Di Batam, beda dengan kota lainnya, sekecil apa pun peristiwa menarik perhatian publik dan negara tetangga, Singapura. Ibaran jarum jatuh, suaranya terdengar kemana-mana. Termasuk pula isu terorisme tersiar di kota tersebut.

Camaat Sagulung Abidun Pasaribu tak kalah semangat memberi tausyiah
Camaat Sagulung Abidun Pasaribu tak kalah semangat memberi tausyiah
Warga Batam memenuhi alun-alun pada acara silaturahim
Warga Batam memenuhi alun-alun pada acara silaturahim
Karenanya, saling menasihati antarsesama warga penting. Tujuannya, untuk memperkuat ketahanan anggota keluarga sehingga paham kekerasan atas nama agama dapat dijauhi.

Radikalisme muncul dan dimunculkan oleh sekompok orang dengan membawa suatu paham yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam dan agama mana pun, karena sekelompok orang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik secara drastis dengan menggunakan cara-cara kekerasan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun