Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ke Jakarta, Aku Kembali Walaupun Apa yang Terjadi

11 Juli 2016   14:58 Diperbarui: 11 Juli 2016   20:21 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal itu atas permintaan dari kepolisian untuk memperlancar antrean pada pukul 16.15-16.25 WIB empat gardu di Gerbang Tol Cikarang Utama dibebaskan dari tarif tol. Penggratisan tarif tol itu hanya diberlakukan sekitar 10 menit untuk 400 hingga 500 unit pengendara dari arah Cikampek menuju Jakarta.

Bagi warga Jakarta yang tidak mudik pada Idul Fitri 1437 H, umumnya mendatangi Jakarta Fair Kemayoran 2016, Taman Mini Indonesia Indah, Ancol, Monas, Ragunan dan objek wisata lainnya. Para pengunjung mengaku merasa gembira dan terhibur dengan membawa anggota keluarganya ke lokasi wiasata tersebut.

Sidak seremonial

Secara seremonial, juga seperti tahun lalu, para pejabat akan melakukan inspeksi mendadak (Sidak). Menteri, gubernur, bupati hingga wali kota dan jajarannya akan melihat ruang-ruang kerja para karyawan pada hari pertama seusai libur Lebaran.

Biasanya, tingkat kedisiplianan pegawai akan dilihat dari daftar hadir. Lantas disusul dengan pengumuman dengan menyebut instansi anu tingkat kehadirannya bagus, yang lain sedang dan lembaga pemerintah lainnya disebut tingkat kehadirannya hanya 98 persen dan seterusnya.

Padahal, Minggu malam itu juga para ANS, para pegawai badan usaha milik negara/daerah dari seluruh Indonesia yang baru saja menyelesaikan libur mudik Lebaran masih berjibaku dengan segala kesulitannya di tengah perjalanan untuk mencapai kota, di mana mereka bekerja.

Dari sisi kemacetan lalu lintas, antrean arus balik warga tidak kalah parahnya dengan arus mudik. Sejumlah warga yang menggunakan pesawat udara sedikit merasa nyaman, karena mereka membeli tiket mudik (pulang-pergi/pp) jauh-jauh hari. Demikian juga bagi yang menggunakan kereta api. Namun ketika mereka melanjutkan perjalanan menggunakan kendaraan roda empat dan dua, rasa nyaman terasa sirna.

Upaya pemerintah memang patut diacungi jempol, memperbaiki layanan gratis bagi pemudik yang menggunakan motor. Layanan seperti itu, seharusnya sudah ditingkatkan lebih besar lagi mengingat pertambahan jumlah penduduk kota besar dan pekerja tidak dapat dielakkan lagi.

Ritual mudik menarik dicermati. Sebab, efek dominonya cukup besar. Dari sisi ekonomi, pengusaha yang bergerak di sektor jasa transportasi (penerbangan, kereta api, kapal laut dan darat) jelas paling banyak menikmati profit. Namun harus diakui suara minor masih terdengar lantaran rasa nyaman bagi pemudik belum optimal.

Belum lagi sektor pariwisata, kuliner hingga jasa pembaca doa di tempat pemakaman umum. Peredaran uang (receh) saat Idul Fitri saat itu tak lagi terpusat di Ibukota. Semua menikmati "kue" Lebaran.

Sampai Minggu malam, secara umum upaya Menteri Perhubungan Ignasius Jonan yang mendukung rangkaian jalannya ritual mudik dan milir patutlah diberi apresaisi. Ia lebih menitikberatkan agar tingkat keselamatan warga dalam melakukan perjalanan lebih diutamakan. Sehingga, kasus kecelakaan dapat dieliminir dan tidak ada yang menonjol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun