Program pemeriksaan kesehatan gratis memegang peranan penting dalam meningkatkan akses layanan kesehatan kepada masyarakat. Namun, untuk mencapai keberhasilan dalam pelaksanaannya, perhatian serius perlu diberikan pada beberapa aspek teknis, terutama yang berkaitan dengan penggunaan aplikasi Satu Sehat Mobile.
Artikel ini membatasi pada kupasan tentang tiga poin krusial yang akan menentukan keberhasilan program ini: aksesibilitas digital, keamanan data pengguna, dan integrasi sistem informasi kesehatan.
Akses Digital untuk Semua Masyarakat
Aksesibilitas aplikasi kesehatan digital menghadapi berbagai tantangan, terutama di negara yang memiliki sebagian besar populasi dengan keterbatasan digital. Menurut data, hanya sekitar 30% penduduk di daerah terpencil yang memiliki akses internet yang layak (World Bank, 2020).
Pemberlakuan aplikasi Satu Sehat Mobile secara nasional menuntut inklusivitas yang tinggi. Menurut sebuah studi oleh GSMA (2020), sekitar 3,8 miliar orang di seluruh dunia masih mengalami keterbatasan akses digital. Maka, mekanisme yang memastikan aplikasi dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat menjadi krusial. Untuk itu, strategi teknis yang diperlukan meliputi pengembangan antarmuka yang ramah pengguna, bahkan bagi mereka yang kurang familiar dengan teknologi.
Solusi yang lain adalah dengan menyediakan panduan penggunaan yang interaktif dan mudah diakses, baik dalam bentuk video maupun teks. Selain itu, memanfaatkan jaringan Posyandu atau Puskesmas untuk membantu masyarakat mengunduh dan menggunakan aplikasi akan sangat membantu. Di Indonesia, jaringan Posyandu sangat luas dan memiliki jangkauan yang besar, yang bisa menjadi aset penting dalam penyebarluasan penggunaan aplikasi ini; apalagi jika setiap Posyandu dan Puskesmas dilengkapi akses internet.
Selain itu, mengembangkan versi aplikasi yang lebih ringan serta menyediakan alternatif akses melalui SMS atau telepon akan sangat berguna untuk menjangkau warga yang mengalami kendala akses digital. Intinya adalah bagaimana memastikan bahwa semua lapisan masyarakat dapat terlibat dalam program ini tanpa mengalami hambatan teknologi.
Keamanan Data dan Penjadwalan Efisien
Keamanan data pribadi pengguna merupakan faktor yang tidak boleh diabaikan dalam implementasi aplikasi kesehatan. Mengingat adanya risiko kebocoran data, langkah-langkah perlindungan perlu diambil untuk menjaga informasi sensitif yang diunggah oleh pengguna. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa 60% pengguna merasa khawatir tentang keamanan data pribadi mereka saat menggunakan aplikasi kesehatan (McKinsey, 2021). Menurut laporan dari Symantec (2019), pelanggaran data di sektor kesehatan meningkat sebesar 60% dari tahun sebelumnya.
Oleh karena itu, langkah-langkah ketat harus diterapkan untuk melindungi informasi sensitif yang diunggah oleh pengguna. Langkah pertama yang dapat diambil adalah menggunakan enkripsi end-to-end untuk semua data yang ditransfer dan disimpan dalam aplikasi.