Mohon tunggu...
Edy Suhardono
Edy Suhardono Mohon Tunggu... Psikolog - Psychologist, Assessor, Researcher

Direktur IISA Assessment Consultancy and Research Centre, Surabaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mobil-Mobil Tanpa Garasi

18 November 2024   08:00 Diperbarui: 4 Desember 2024   11:54 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mobil warga memenuhi jalan (Sumber: Frepik/Koleksi Edy Suhardono)

Beberapa solusi telah dicoba untuk mengatasi masalah parkir di jalan umum. Di Eropa, misalnya, beberapa kota menerapkan tarif parkir yang tinggi untuk mendorong penggunaan transportasi umum. Namun, di Indonesia, penerapan tarif parkir sering kali tidak diikuti dengan ketersediaan alternatif transportasi yang memadai. Banyak orang masih memilih untuk membeli kendaraan tambahan meskipun harus membayar tarif parkir yang tinggi.

Sebagai contoh, di Jakarta, kebijakan tarif parkir yang dikenakan di beberapa area tidak selalu berhasil. Meskipun tarifnya tinggi, banyak pengemudi tetap memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi mereka karena kurangnya pilihan transportasi umum yang nyaman dan efektif. Sementara itu, kota-kota lain seperti Surabaya telah berhasil menerapkan sistem parkir otomatis yang memungkinkan pengemudi menemukan tempat parkir dengan lebih mudah. Sistem ini membantu mengurangi waktu pencarian parkir dan, pada gilirannya, mengurangi kemacetan.

Masalah kepemilikan mobil yang meningkat tanpa adanya garasi yang memadai memang serius dan mempengaruhi kualitas hidup kita. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta sangat diperlukan untuk menemukan solusi yang efektif. Salah satu langkah yang bisa diambil adalah memastikan setiap pengembang perumahan menyediakan garasi atau akses ke fasilitas parkir yang memadai.

Selain itu, masyarakat juga perlu lebih sadar akan dampak dari keputusan mereka. Mendorong budaya berbagi kendaraan atau menggunakan transportasi umum bisa menjadi langkah awal yang baik. Dengan cara ini, kita tidak hanya mengurangi jumlah kendaraan di jalan, tetapi juga membantu menjaga lingkungan.

Dengan pendekatan yang tepat, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih baik dan nyaman bagi semua orang. Meskipun tantangan yang dihadapi cukup besar, upaya kolaboratif dapat menghasilkan solusi yang berkelanjutan. Mari kita semua berkontribusi untuk menjaga kenyamanan di jalanan. Lalu, bagaimana jika kita bersama-sama berbagi ide dan solusi untuk mengatasi masalah parkir dan kemacetan ini? Apa langkah konkret yang bisa kita ambil untuk membuat perubahan nyata di lingkungan kita?

Sumber Bacaan:

IMPACT OF PARKING FEES ON SOCIAL BENEFITS BASED ON THE ... - JSTOR (https://www.jstor.org/stable/26868295)

Modeling and analyzing the impact of on-street parking on traffic flow ... (https://link.springer.com/article/10.1007/s11116-024-10513-5)

More than Parking lots: Can Parking Facilities Provide new Spaces to ... (https://www.archdaily.com/1006870/more-than-parking-lots-can-parking-facilities-provide-new-spaces-to-cities)

Why do you own more than one car? : r/cars - Reddit (https://www.reddit.com/r/cars/comments/7jt1ik/why_do_you_own_more_than_one_car/)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun