Puisi : Edy Priyatna
(…..jarum jam di dinding terus berputar tak pernah berhenti.....) Kulihat selalu putaran itu geraknya begitu cepat padahal belum sempat berkata maaf pada mereka semua…….. orang tuaku keluargaku saudaraku sahabatku atas kesalahan yang melimpah dalam hidup Berhentilah sebentar! aku ingin menyampaikan…….. aku akan mengatakan sesuatu “ampunilah dosa-dosaku ya Allah” “ampunilah dosa-dosaku ibu.....” “ampunilah dosa-dosaku ayah......” “ampunilah dosa-dosaku istriku, anakku…….” “ampunilah dosa-dosaku adik-adikku, kakak-kakakku……..” “ampunilah dosa-dosaku saudara-saudaraku, sahabat-sahabatku………” Dapatkah menunggu barang sejenak? mengapa kau tak menjawab pertanyaanku……..? (..…jarum jam di dinding terus berputar tak pernah berhenti…..) (Pondok Petir, 27 Oktober 2011)
___________________________________________________
DESA RANGKAT menawarkan kesederhanaan cinta untuk anda, datang, bergabung dan berinteraksilah bersama kami (Klik logo kami)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H