Tragedi Penembakan di Sape Puisi : Edy Priyatna Setelah rakyat dalam kedamaian pemerintah mempunyai ide bagus membuka pertambangan emas dengan argumentasi kesejahteraan rakyat padahal banyak hal yang berdampak negatif hingga membuat rakyat tidak setuju namun tetap saja dipaksakan semua terjadi tanpa mengindahkan suasana karena telah diatur tanpa kompromi prosedur dijalani dengan kekuasaan tak sadar pemerintahan dilaksanakan mengabaikan unsur-unsur utama di dalamnya Setelah rakyat protes berkali-kali tak ada respon yang datang dari pemerintah semua suara tidak didengarkannya semua suara tak pernah digubrisnya walaupun dampak penambangan akan merusak lingkungan akan terjadi pencemaran-pencemaran mengancam mata pencaharian mengancam kebutuhan air bersih mengancam situs budaya bangsa Temba Romba mungkin akan mentah bila diperdebatkan khawatir rencana akan gagal total tanpa sosialisasi surat keputusan tetap diterbitkan Setelah rakyat tak didengar lagi pemerintah merajalela tak menyadari banyak gagasan yang akan mengancam kehidupan rakyatpun dijadikan orang bodoh dan hanya pemimpinnya saja yang pandai mengelabui orang-orang bawah yang menolak adanya tambang emas hingga memicu kerusuhan Sape, Bima bersimbah darah tiga orang tertembak mati puluhan orang lainnya terluka berat akibat ulah pemimpin yang tidak bertanggung jawab (Pondok Petir, 01 Januari 2011)
___________________________________________________
DESA RANGKAT menawarkan kesederhanaan cinta untuk anda, datang, bergabung dan berinteraksilah bersama kami (Klik logo kami)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H