Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pekerja swasta dibidang teknik sipil, tinggal di daerah Depok, sangat suka menulis...apalagi kalau banyak waktunya, lahir di Jakarta (1960), suka sekali memberikan komentar, suka jalan-jalan....jalan kaki lho, naik gunung, berlayar....dan suka sekali belajar

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Putu Wijaya Tampil Monolog di Unpad Bandung

2 Desember 2011   22:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:54 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Informasi yang saya dapat bahwa Bale Rumawat Padjadjaran Universitas Padjadjaran (Unpad) dan Bank BJB bekerja sama dengan Institut Nalar Jatinangor dan Syabas Foundation menyelenggarakan Pentas Monolog “Sejarah” oleh Putu Wijaya pada hari ini Sabtu, 03 Desember 2011, pukul 11.00-13.00 WIB, bertempat di Bale Rumawat Padjadjaran Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung.

Putu Wijaya dalam percaturan sastra drama Indonesia memang sudah tidak asing lagi, sehingga Putu Wijaya yang syarat akan kekuatan penampilan dalam akting dan teaternya, sering kali di tunggu khalayak. Sastrawan terkenal itu akan menggelar monolog tentang sikap nasionalisme di kampus Unpad Bandung Jawa Barat.

Pementasan monolog tersebut berjudul "Sejarah" akan dibawakan oleh Putu Wijaya sebagai aktor, sebagai penulis naskah, sekaligus sutradara. Monolog tersebut bercerita tentang seorang anak yang jenius, Karna, menolak tawaran beasiswa dari sekolah internasional karena nasionalismenya tinggi.

Dalam pementasan ini Karna akan dimainkan oleh Taksu, anak Putu Wijaya, yang akan muncul pada bagian-bagian terakhir. Pementasan yang akan berlangsung pada siang hari itu bercerita tentang Karna, anak yang gila main komputer. Menjelang Ujian Nasional, Karna tetap saja bertapa di depan komputer sehingga orang tuanya cemas. Tetapi usai ujian ternyata nilai rata-rata ujian nasional Karna 10. Sehingga membuat semua orang terkejut, heran, dan kemudian kagum.

Sebuah sekolah internasional datang melamar Karna untuk diberikan beasiswa sampai doktor, dengan syarat Karna mau dites sekali lagi. Setelah dites, ternyata luar biasa, Karna anak jenius.

Kemudian datanglah pengurus sekolah itu menjemput Karna. Tetapi Karna menolak. Alasannya singkat saja: Meskipun sekolah itu memang sangat bagus, tapi di dalam kurikulumnya tidak tercantum ada pelajaran Sejarah Indonesia.

"Saya orang Indonesia, bagaimana saya akan menjadi Indonesia kalau saya tidak pernah belajar sejarah Indonesia?," kata Karna. Demikian sinopsis monolog ‘Sejarah’ Putu Wijaya tersebut, sangat sayang bila dilewatkan.

Putu Wijaya atau lengkapnya I Gusti Ngurah Putu Wijaya lahir di Bali, 11 April 1944 adalah sastrawan serba bisa dan luar biasa. Karya tulisnya kurang lebih 30 novel, 40 naskah drama, ribuan Cerpen, ratusan Esai, artikel dan kritik drama. Sebagai penulis fiksi sudah banyak buku karangannya yang beredar seperti Keok, Sobat, Telegram, Pabrik dll. Kemudian ia juga menulis skenario film dan sinetron. Dia pemimpin teater Mandiri sejak tahun 1971. Dalam perfilman ia sudah dua kali meraih Piala Citra pada Festival Film Indonesia tahun 1980 dan 1985 sebagai Penulis Skenario Terbaik.

Pada usia yang sudah 67 tahun ini Putu Wijaya masih dapat tampil prima dan memukau para penonton, bersama Teater Mandiri pada bulan Juni lalu membawakan lakon “Trik” di Gedung Kesenian Jakarta. Lalu pada bulan Juli 2011 membawakan ‘Aduh” di Taman Ismail Marzuki, Jakarta.-

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun