Khamis Qaddafi, putra pemimpin Libya Muamar Qaddafi, tewas dalam serangan udara NATO Jumat 05 Agustus 2011 di kota barat Zlitan, yang juga menyebabkan kematian sekitar 30 orang lainnya, menurut juru bicara pemberontak. Khamis adalah komandan Brigade ke-32 Libya, salah satu kekuatan Qaddafi paling dapat diandalkan, yang telah dikerahkan di Zlitan, daerah perkotaan terbesar antara Misrata dan ibu kota Tripoli.
[caption id="attachment_127252" align="aligncenter" width="554" caption="Khamis Qaddafi (sumber: allvoices.com)"][/caption]
Zlitan, adalah sebuah kota di Libya barat yang menjadi lokasi bentrokan baru-baru ini antara pasukan pro pemerintah dan pasukan pemberontak. Khamis Qaddafi bertugas sebagai salah seorang komandan utama pasukan militer ayahnya.
Pemerintah Libya dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) sejauh ini belum mengkonfirmasi kematian itu, yang beredar luas di Tripoli. Berita-berita dari Benghazi, Libya, sebelumnya mengatakan, putra Muamar Qaddafi berusaha memecah belah faksi-faksi pemberontak Libya dan mengemukakan kepada satu surat kabar bahwa ia sedang berusaha menjalin aliansi dengan kolompok Islam menghadapi sekutu-sekutu liberal mereka.
Sementara itu pernyataan Saif al-Islam Qaddafi tersebut dibuat dalam wawancara dengan surat kabar The New York Times pada hari Kamis 04 Agustus 2011. Pernyataan itu dipakai sebagai tanda bahwa kelompok pemimpin Libya itu berharap memanfaatkan perpecahan di kalangan pemberontak setelah pembunuhan komandan militer mereka pekan lalu.
Pernyataan pemimpin pemberontak dari kelompok Islam yang mengonfirmasikan kontak dengan putra Qaddafi itu seperti yang dikutip The New York Times. Akan tetapi ia berjanji akan terus mendukung oposisi dan membantah ada perpecahan dengan sayap liberal pemberontakan yang sudah berlangsung enam bulan. Pemberontak meraih kemenangan, dengan menguasai dan membawa sebuah kapal yang berisikan kargo bahan bakar minyak milik pemerintah ke pelabuhan mereka.
Namun sejauh ini tidak ada pengukuhan independen bahwa Khamis Qaddafi telah tewas. Seorang pejabat NATO di markas besar perasi di Naples mengatakan NATO sedang memeriksa laporan itu. Kematian itu akan merupakan pukulan kuat terhadap usaha pemimpin Libya itu untuk menumpas pemberontakan yang telah berlangsung selama berbulan-bulan.-
*(Sumber dari berbagai media)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H