Kegiatan aksi bersih-bersih pantai dan laut di Indonesia sudah mulai menjadi perhatian masyarakat dan Pemerintah, namun masih belum secara menyeluruh. Karena ternyata masih banyak sampah-sampah di pantai-pantai dan di perairan Indonesia. Untuk itu sangat perlu adanya koordinasi yang lebih baik dalam menjaga kebersihan lingkungan, sehingga kegiatan bersih-bersih tersebut benar-benar efektif dan efisien. Berikut adalah kegiatan aksi bersih-bersih laut di Indonesia yang sudah dilaksanakan dalam tahun 2011 :
Pantai Pasir Putih - Situbondo Hari Minggu 24 April 2011 kemarin, ratusan penyelam dari berbagai kelompok mengikuti aksi bersih - bersih laut sekitar Pantai Pasir Putih di Kabupaten Situbondo, dalam memperingati Hari Ulang Tahun ke 12 PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS). Direktur Utama PT TPS M Zaini, Minggu mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. Menurut M Zaini, Indonesia adalah negara maritim, maka sudah seharusnya warga negara ini ikut serta dalam menjaga kepulauan dan lautan yang ada. Pada kegiatan bersih-bersih laut tersebut setiap penyelam membersihkan sampah di dalam laut dengan cara menyelam. Selain itu, para penyelam ini juga membersihkan terumbu karang dari predator laut serta melakukan penyulaman terumbu karang yang sudah mulai mengalami kerusakan. Dengan adanya kegiatan ini masyarakat menjadi sadar akan pentingnya ekosistem yang ada di dalam laut. Dalam kegiatan aksi bersih-bersih tersebut, PT TPS telah menyumbangkan beberapa sarana dan prasarana pendukung seperti tempat sampah dan juga bantuan jaket pelampung kepada para nelayan.
Kegiatan ini tidak cukup hanya dilakukan dalam satu waktu saja, sehingga perlu adanya program khusus yang tentunya menjadikan pantai tersebut bebas dari sampah-sampah. Dan sangat perlu dilakukan juga di pantai-pantai lainnya.
Pantai Kuta - Bali Khusus untuk aksi bersih-bersih pantai di Bali, kegiatan tersebut telah dilakukan pada tanggal 06 April 2011 yang lalu. Namun kegiatan bersih-bersih ini justru telah dilaksanakan karena adanya kritikan dari Majalah Time. Terlepas dari adanya kritikan tersebut, sebenarnya pembersihan Pantai Kuta memang sudah dilaksanakan secara rutin, namun karena besarnya volume sampah akhirnya perlu diadakan kegiatan tambahan. Aksi bersih-bersih tersebut telah melibatkan ratusan pedagang, anak pantai, petugas Balawista, dan Polisi Air Polda Bali. Menurut Ketua Satgas Pantai Kuta, Anak Agung Ngurah Tresna, aksi kebersihan itu serentak dimulai dari Pantai Kuta hingga ke Pantai Legian. Diakui Tresna, bahwa aksi bersih-bersih dilakukan setelah ada pemberitaan Majalah Time yang menilai Pantai Kuta kotor oleh sampah. Karena itu, pihaknya mengajak semua elemen untuk menjaga kebersihan pantai agar wisatawan merasa nyaman saat menikmati keindahan pantai. Dalam aksi bersih-bersih pantai tersebut, mereka juga mengerahkan dua unit alat berat untuk mengangkut sampah organik seperti ranting dan batang kayu. Bersama dengan sampah yang berserakan sepanjang pantai, semuanya diangkut truk untuk dibuang ke TPA.
Selain pembersihan pantai yang sudah dilakukan secara rutin, laut di Bali juga perlu dilakukan pembersihan secara khusus untuk menjaga kelestariannya.
Pantai Marunda - Jakarta Pada pertengahan bulan Pebruari 2011 lalu ratusan warga RW 7 Marunda yang berada di pesisir pantai Marunda, Cilincing, Jakarta Utara telah melakukan aksi gotong royong bersama pemerintah melakukan aksi bersih-bersih sampah dipinggir laut. Pasalnya, jika tidak dilakukan pemersihan sampah-sampah kiriman ini selain mengganggu pemandangan bagi pengunjung yang datang ke pantai, jika tak lekas dibersihkan jadi sumber penyakit. Seluruh warga yang ada di sekitar pantai publik tanpa terkecuali telah melakukan pembersihan pinggir pantai. Tujuannya agar supaya lingkungan terlihat bersih dan indah. Mereka telah menunjukan keperduliannya, Katanya bila bukan kita siapa lagi yang akan peduli dengan kebersihan lingkungan kita sendiri. Sementara itu Lurah Marunda Suranta didampingi Wakil Lurah Sutarja, mengatakan, dalam aksi bersih-bersih di pinggir pantai itu dibagi menjadi dua lokasi aksi bersih. Titik pertama di lokasi belakang Masjid Al-Alam dan pintu timur Pantai Publik Marunda. Dengan peralatan seperti cangkram, bambu dan skop pihaknya mampu mengumpulkan sampah sebanyak dua truk sampah atau sekitar 1,5 ton sampah. Sampah-sampah laut tersebut memang sering menggunung apalagi di saat hujan turun, sampah ini berasal dari wilayah sungai KBT, Kali Belencong dan kali Cakung Draine. Kegiatan tersebut masih tetap harus dilaksanakan secara rutin, namun lebih perlu lagi adanya koordinasi dengan pihak-pihak lingkungan disepanjang sungai agar sampah-sampah dari sungai tidak selalu lepas ke laut.
Teluk Jakarta Pemprov DKI Jakarta sudah cukup baik dalam mengatasi masalah sampah di Teluk Jakarta. Sudah sejak 7 tahun lalu disana telah ditempatkan team operasi kebersihan sebanyak lebih kurang 40 pekerja. Mereka bekerja setiap hari membersihkan sampah. Pengawas Operasional Kebersihan Teluk Jakarta pada Suku Dinas Kebersihan Jakarta Utara, Maruli setiap hari selalu mengawasi pembersihan sampah. Maruli dan kawan-kawan setiap hari menaklukkan sampah yang digelontorkan dari 13 sungai,pantai, dan kapal-kapal. Sampah yang berserakan dengan cakupan amat panjang, 32 kilometer, dari Muara Kamal hingga Marunda itu harus ditaklukkan setiap hari.
Kegiatan tersebut ternyata masih belum efisien apabila sampah-sampah dari sungai masih terus terbuang ke laut. Dari tahun ke tahun masih dilakukan bersih-bersih secara masal yang melibatkan masyarakat. Sebenarnya nelayan-nelayan dapat ikut serta dalam pembersihan teluk Jakarta dari sampah. Sampai saat ini baik Pemprov Banten dan DKI sangat mengandalkan jajaran jajaranya yang sudah tidak bisa diandalkan lagi, mengingat luasan kerja, sumberdaya, korupsi dll. Sampah yang dihasilkan masyarakat dan pelaku industri di Jakarta setiap hari mencapai lebih kurang 7.000 ton dan 10% dari jumlah sampah tersebut tidak tidak terangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA) dan masuk ke 13 aliran sungai yang ada. Sampah tersebut selanjutnya terakumulasi di teluk Jakarta.