Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pekerja swasta dibidang teknik sipil, tinggal di daerah Depok, sangat suka menulis...apalagi kalau banyak waktunya, lahir di Jakarta (1960), suka sekali memberikan komentar, suka jalan-jalan....jalan kaki lho, naik gunung, berlayar....dan suka sekali belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kepada Saudaraku Bakar Diri di Istana Merdeka

9 Desember 2011   02:56 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:39 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kepada Saudaraku Bakar Diri di Istana Merdeka Puisi : Edy Priyatna Hari Rabu petang di depan istana Merdeka ketika senja menjadi atap rumah pemimpin tertinggi bangsa kita yang selalu berperkara membuat lelah semua jiwa ditengah habisnya harapan hidup saat berkata dinilai sederhana saat orasi dianggap dusta tak selalu pernah digubris hingga semua kata tak bermakna penguasa telah kehilangan hati kau tiba-tiba hadir dengan ikhlas tanpa senjata tanpa atribut tanpa suara melakukan unjuk rasa bertemankan api meninggalkan suara raga Mungkin sejarah pertama bangsa ini akan bermakna bagi rakyatnya sementara penguasa amat menyayangkan kendati simpati maupun sangat prihatin namun kau telah menyadarkan semua mata negara sudah dalam keadaan kotor dan harus dibersihkan Sikap tercela yang kau lakukan membuat semua hormat padamu kau disayangkan karena dia tak tahu makna kau sudah bicara walaupun tanpa suara Sekarang kau tidur terbaring lemah dengan mata tertutup di depan orang banyak dengan matanya terbuka sunyi telah menggugah masalah-masalah penderitaan penganiayaan pembohongan publik penyalahgunaan pendustaan pengkorupsian serta asa-asa negeri yang telah sirna sehingga bermanfaat bagi kemajuan bangsa ini kami berharap kau segera terjaga karena kami ingin menanyakan siapa namamu……. (Pondok Petir, 08 Desember 2011)

___________________________________________________

DESA RANGKAT menawarkan kesederhanaan cinta untuk anda, datang, bergabung dan berinteraksilah bersama kami (Klik logo kami)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun