Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pekerja swasta dibidang teknik sipil, tinggal di daerah Depok, sangat suka menulis...apalagi kalau banyak waktunya, lahir di Jakarta (1960), suka sekali memberikan komentar, suka jalan-jalan....jalan kaki lho, naik gunung, berlayar....dan suka sekali belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kami Hampir Lupa

5 Mei 2013   23:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:03 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kami Hampir Lupa
Puisi : Edy Priyatna

Keadaan ini kami hampir lupa dasar negara
karena tiada nampak lagi dalam kehidupan bangsa
yang keadilannya telah sirna
hingga sumpah bangsapun tak ingat pula
apalah daya

Hamba hanya ingat ketuhanan maha esa
walaupun banyak perbedaan
ingat sedikit kemanusiaan
kendati masih belum adil dan beradab
kami juga ingat persatuan

Sedang banyak yang bercerai berai
tidak mengerti kerakyatan
yang kini dipimpin oleh wakilnya
mulai benci keadilan sosial
hingga kini telah hilang satu demi satu

Semalaman mungkin terlalu senang
maklum karena terlalu lama bersedih
selama empat puluh lima tahun
telah lupa arti dan telah lupa diri
terbuai mimpi-mimpi reformasi

Akan datang mungkin tak dapat bernyanyi
gita perkasa burung negara
karena jarang terdengar lagi
begitu pula bagimu negeri
ingat lagunya lupa syairnya

Lampau tahu telah diajarkan
bahkan kami telah dicekoki
apa arti dasar negara
dengan gita semangat juang
pada lagu pekik merdeka
namun tak pernah merasakanya

Ampunkan beta
kini hamba tidak mengeluh
sekarang kami bukan merengek
karena tak ingin hidup sia-sia
perkenankanlah mencari kembali
tanah tumpah darahku

Tercecer dipelosok nusantara
agar tercipta kerukunan abadi
agar ingat lagi semua yang sirna
agar merasa telah merdeka
agar sadar dasar negara
agar ingat telah berjanji

(Pondok Petir, 05 Mei 2013)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun