Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pekerja swasta dibidang teknik sipil, tinggal di daerah Depok, sangat suka menulis...apalagi kalau banyak waktunya, lahir di Jakarta (1960), suka sekali memberikan komentar, suka jalan-jalan....jalan kaki lho, naik gunung, berlayar....dan suka sekali belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Indonesia Amat Rentan Wabah E.coli

13 Juni 2011   11:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:33 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Jerman 35 orang tewas akibat mengkonsumsi tauge yang terkontaminasi bakteri E.coli, namun Pemerintah Jerman, pada hari ini Senin 13 Juni 2011, mengatakan masih belum dapat menyimpulkan bagaimana tauge dari sebuah perkebunan bisa terkontaminasi dengan bakteri E.coli tersebut. Tauge yang ditanam di sebuah perkebunan di negara bagian Lower Saxony di utara Jerman adalah sebagai penyebab wabah tersebut dan yang juga menyebabkan lebih dari 3.100 orang dilarikan ke rumah sakit.

Kementerian pertanian Jerman mengatakan bahwa belum diketahui bagaimana bakteri itu bisa berada pada tauge. Apakah dibawa oleh pekerja, berasal dari bibit tauge, atau karena penyebab lain. Namun hingga saat ini penelitian yang dilakukan terhadap 1.100 sampel dimana lebih dari 300 di antaranya berasal dari perkebunan tersebut tengah dilakukan.

Dan dilaporkan meski wabah E coli sudah mulai berakhir namun jumlah korban tewas masih bisa terus bertambah. Sampai dengan hari ini jumlah korban tewas telah mencapai 35 orang, semuanya di Jerman kecuali satu di Swedia.

Sementara itu Otoritas Belanda mengaku telah menemukan perkebunan lobak kedua yang diproduk mereka terkontaminasi bakteri E.coli yang berbeda dengan bakteri E.coli yang mengakibatkan wabah di Jerman. Bakteri E.coli yang ditemukan oleh Badan Pengamanan Obat dan Makanan Belanda, berbeda dari bakteri yang menyebabkan 35 orang tewas dan 3.100 lainnya menderita sakit namun bakteri E.coli adalah bakteri berbahaya yang bisa menyebabkan gangguan kesehatan maka lobak asal kedua perkebunan tersebut harus segera ditarik dari peredaran.

Menurut Wikipedia, E.coli singkatan dari Escherichia coli, adalah salah satu jenis spesies utama bakteri gram negatif. Pada umumnya, bakteri yang ditemukan oleh Theodor Esherich ini dapat ditemukan dalam usus besar manusia. Kebanyakan E.coli tidak berbahaya, tetapi beberapa, seperti E.coli tipe O157:H7, dapat mengakibatkan keracunan makanan yang serius pada manusia. E.coli yang tidak berbahaya dapat menguntungkan manusia dengan memproduksi vitamin K2, atau dengan mencegah baketi lain di dalam usus. E.coli banyak digunakan dalam teknologi rekayasa genetika. Biasa digunakan sebagai vektor untuk menyisipkan gen-gen tertentu yang diinginkan untuk dikembangkan. E.coli dipilih karena pertumbuhannya sangat cepat dan mudah dalam penanganannya. Negara-negara di eropa sekarang sangat mewapadai penyebaran bakteri E.coli ini, mereka bahkan melarang mengimpor sayuran dari luar.

Wabah E.coli jenis berbahaya di Eropa yang diduga bersumber dari sayur-sayuran mentah telah membuat sejumlah negara meningkatkan kewaspadaan terkait penularan yang mungkin bisa terjadi melalui kontaminasi dari makanan. Wakil Menteri Pertanian, Dr. Ir. Bayu Krisnamurthi, kemarin mengatakan bahwa sejauh ini tidak ditemukan bakteri E.coli pada sayur dan buah yang ada di Indonesia. Dan untuk mengantisipasi akan adanya wabah tersebut di Indonesia, Kementrian Pertanian telah membentuk instrumen atau instansi yang bertugas melakukan ‘save guarding’, dalam hal ini Badan Karantina. Kini, Badan Karantina telah memiliki semua peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan uji terhadap produk-produk yang masuk ke Indonesia dalam bentuk segar. Termasuk untuk pengujian apakah bahan makanan itu terkontaminasi dengan E.coli. Sedangkan sayuran dan buah segar hanya dilayani di 10 pelabuhan, yaitu pelabuhan yang memang memiliki fasilitas karantina tumbuhan. Jakarta dan Surabaya sebagai pelabuhan yang mempunyai fasilitas karantina yang paling bagus dan lengkap.

Berdasarkan hasil pemantauan dari bulan Januari 2011 hingga Mei 2011, sudah terjadi tiga puluh enam kali kegiatan impor dari seluruh negara di Eropa, Yaitu dari Jerman, Perancis, Belanda dan Portugal. Dan pada tahun ini, Indonesia belum pernah mengimpor tauge dari eropa yang diduga sebagai faktor risiko penyebab terjadinya penyakit tersebut.

Selain Kementrian Pertanian, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), sebagai badan yang bertugas melakukan pengawasan terhadap pangan olahan telah menjamin tidak ada satupun produk olahan yang sudah diambil sampelnya mengandung E.coli. Indonesia memang belum terkena wabah E.coli, namun sangat rentan dengan wabah tersebut karena banyak makanan yang keluar masuk dari luar negeri. Diharapkan pemerintah benar-benar dapat menantisipasi hal tersebut sehingga lebih cepat mendeteksi adanya bakteri yang telah mematikan manusia tersebut.-

*(Sumber dari berbagai media, photo by Google)

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun